Virus Nipah, Dosen Unair: Kenali Tanda dan Gejalanya Halaman all

Virus Nipah, Dosen Unair: Kenali Tanda dan Gejalanya Halaman all

KOMPAS.com – Belum lama ini, ada warga negara di wilayah Kerala India yang meninggal dunia karena terinfeksi virus Nipah.

Karena itu, masyarakat di dunia harus waspada dengan adanya virus tersebut. Jangan sampai virus Nipah mengancam umat manusia.

Lantas, seperti apa tanda dan gejala virus Nipah? Dilansir dari laman Universitas Airlangga (Unair), dosen Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Unair Dr. Agung Dwi Wahyu Widodo dr., M.Si, M.Ked.Klin, SpMK., memberikan penjelasan.

Dikatakan bahwa WHO menyebut virus Nipah merupakan penyakit zoonosis yang ditularkan dari hewan kepada manusia.

Baca juga: Anak Tetap Sehat di Musim Kemarau dengan 5 Langkah Ini

Selain itu dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi atau penularan langsung dari orang ke orang.

“Awalnya virus ini ditularkan pertama kali oleh kelelawar buah. Kemudian menular ke babi. Dari babi menular ke manusia. Dari sinilah akhirnya terjadi proses penularan beruntun,” ujarnya.

Dia menjelaskan, virus Nipah pertama kali ditemukan di Malaysia pada 1999. Bahkan virus ini sempat menyebabkan wabah pada kalangan peternak babi di sana pada tahun yang sama.

Adapun wabah yang terjadi di Malaysia juga berdampak pada Singapura, di mana penularan virus disebabkan kontak langsung dengan babi sakit atau jaringan yang terkontaminasi.

Sedang pada 2001, wabah yang sama juga terjadi di Bangladesh. WHO melaporkan bahwa pada 2001 di Siliguri, India, penularan virus ini terjadi pada layanan kesehatan.

Sebanyak 75 persen kasus di antaranya terjadi pada staf rumah sakit serta pengunjung.

Baca juga: 12 Gaya Hidup Sehat Remaja

Tak hanya itu, WHO menyatakan bahwa negara lain juga bisa mengalami wabah yang sama karena ditemukan spesies kelelawar Pteropus dan spesies lain yang dapat menyebabkan penularan virus ini.

Sedangkan untuk tanda dan gejala yang timbul akibat virus itu menyerupai tanda dan gejala pada influenza.

Gejala awal yang terjadi seperti orang sakit influenza yakni badannya meriang, demam, otot-otot badan sakit.

Kemudian gejala ini akan berlanjut, infeksi virusnya lalu menyebar. Selain itu, virus ini juga bisa menyebabkan gangguan napas dan infeksi pada otak.

Dikutip dari laman Kemenkes, seseorang yang terinfeksi virus Nipah akan mengalami gejala yang bervariasi dari tanpa gejala (asimptomatis), infeksi saluran napas akut (ISPA) ringan atau berat hingga ensefalitis fatal.

Seseorang yang terinfeksi, pada awalnya akan mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, mialgia (nyeri otot), muntah, dan nyeri tenggorokan.

Gejala ini dapat diikuti dengan pusing, mudah mengantuk, penurunan kesadaran dan tanda-tanda neurologis lain yang menunjukkan ensefalitis akut.

Beberapa orang pun dapat mengalami pneumonia atopik dan gangguan saluran pernapasan berat.

Baca juga: 5 Tips Membuat Bekal Sehat untuk Anak Sekolah

Namun pada kasus yang berat, ensefalitis dan kejang akan muncul dan dapat berlanjut menjadi koma dalam 24-48 jam hingga kematian.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tingkatkan Motivasi Belajar PAI pada Siswa, Dosen UM Implementasikan Media Kartu Terintegrasi AR

Tingkatkan Motivasi Belajar PAI pada Siswa, Dosen UM Implementasikan Media Kartu Terintegrasi AR

SURYAMALANG.COM, MALANG-Untuk meningkatkan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada siswa, dosen Universitas Negeri Malang (UM) mengimplentasikan media kartu terintegrasi Augmented Reality (AR) pada materi sejarah Dinasti Abbasiyah. Dinasti Abbasiyah adalah salah satu periode penting dalam sejarah Islam.

Namun kompleksitas materi dan kurangnya media pembelajaran interaktif seringkali menimbulkan kesulitan bagi siswa dalam memahaminya. Akibatnya motivasi belajar siswa menjadi rendah. “Kami senang melihat antusiasme siswa meningkat sejak kami menerapkan media kartu terintegrasi AR ini,” jelas Mochammad Rizal Ramadhan MPd, Ketua Pengabdian MPd, Ketua Pengabdian, Senin (24/7/2023). 

Kegiatan ini diimplementasikan pada siswa di SMPN 55 Surabaya. Para siswa lebih tertarik untuk belajar tentang ilmuwan Dinasti Abbasiyah karena mendapat pengalaman belajar yang unik dan menyenangkan. “Kami berharap penerapan teknologi ini akan terus memotivasi siswa untuk lebih mendalami materi agama Islam dan sejarah secara keseluruhan,” jawabnya. 

Ia berharap penerapan teknologi ini akan terus memotivasi siswa untuk lebih mendalami materi agama Islam dan sejarah secara keseluruhan. Penerapan teknologi AR dalam pembelajaran menjadi langkah maju dalam menciptakan proses belajar yang lebih interaktif dan menarik. 

Media kartu terintegrasi AR memungkinkan siswa untuk menggali pengetahuan tentang ilmuwan Dinasti Abbasiyah melalui pengalaman visual yang mendalam. Lewat perangkat genggam, siswa dapat memindai kartu yang terintegrasi dengan smartphone yang merujuk pada biografi, karya, dan prestasi ilmuwan-ilmuwan Dinasti Abbasiyah.

Kepala SMPN 55 Surabaya, Darto MPd menyatakan kegembiraannya atas hasil dari implementasi teknologi terbaru ini. “Kami berharap bahwa penerapan media kartu terintegrasi AR ini akan menjadi langkah awal untuk terus memperkaya metode pembelajaran di sekolah dan meningkatkan prestasi akademik siswa,” kata dia.

Dengan penerapan media kartu terintegrasi AR pada materi Dinasti Abbasiyah, UM berkomitmen dalam memajukan pembelajaran PAI dan teknologi pendidikan. Harapan besarnya adalah metode inovatif ini akan membantu menginspirasi metode pembelajaran baru yang lebih efektif dan menarik di masa depan.