Duduk Perkara Konflik Pulau Rempang

Duduk Perkara Konflik Pulau Rempang

Jakarta, CNN Indonesia

Bentrokan pecah antara warga Rempang, Batam, Kepulauan Riau dengan aparat gabungan dari TNI, Polri, dan Ditpam Badan Pengusahaan (BP) Batam pada Kamis (7/9). Peristiwa itu terjadi akibat konflik lahan atas rencana pembangunan kawasan Rempang Eco City.

Rencana pembangunan kawasan Rempang Eco City mencuat sejak 2004. Kala itu, PT. Makmur Elok Graha menjadi pihak swasta yang digandeng pemerintah melalui BP Batam dan Pemerintah Kota Batam bekerja sama.

Kini, pembangunan Rempang Eco City masuk dalam Program Strategis Nasional tahun ini sesuai Permenko Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2023 dan ditargetkan bisa menarik investasi hingga Rp 381 triliun pada tahun 2080.

Kawasan Rempang juga akan menjadi lokasi pabrik kaca terbesar kedua di dunia milik perusahaan China Xinyi Group. Investasi proyek itu diperkirakan mencapai US$11,6 miliar atau sekitar Rp174 triliun.

Berdasarkan situs BP Batam, proyek ini akan memakan 7.572 hektare lahan Pulau Rempang atau 45,89 persen dari keseluruhan lahan pulau Rempang yang memiliki luas sebesar 16.500 hektare.

Sejumlah warga terdampak pun harus direlokasi demi pengembangan proyek ini. Sebagai kompensasi, Kepala BP Batam Muhammad Rudi menyatakan pemerintah menyiapkan rumah tipe 45 senilai Rp120 juta dengan luas tanah 500 meter persegi.

Bentrok 7 September

Penolakan warga atas rencana pembangunan kawasan Rempang Eco City itu pecah jadi bentrokan dengan aparat gabungan pada 7 September 2023. Mereka menolak pengukuran lahan yang dilakukan BP Batam.

Polisi menembakkan gas air mata lantaran situasi yang tidak kondusif. Sejumlah anak harus dibawa ke rumah sakit akibat gas air mata yang diklaim aparat terbawa angin.

Dalam video yang diunggah akun Twitter Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) yang, tampak sejumlah warga mengalami luka dan beberapa orang diangkut ke mobil berjeruji. Video itu telah dikonfirmasi Ketua YLBHI Muhammad Isnur.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Kepri Zahwani Pandra Arsyad mengatakan bentrokan pecah lantaran sejumlah kelompok warga yang menolak pengukuran melakukan blokade di Jembatan Trans Barelang.

Ia menuturkan polisi berusaha memastikan mobilisasi warga tak terganggu dengan membongkar blokade. Namun, terdapat perlawanan dari warga yang menolak proyek tersebut.

“Kenapa dibubarkan? Karena sudah membahayakan petugas dan masyarakat. Dan dampak dari gas air mata itu ada tempat pendidikan sekolah sehingga terdampak hempasan angin itu,” kata Pandra saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Senin (11/9).

Belasan kampung tolak digusur

Salah saksi warga bernama Khazaini KS mengatakan hingga kini ada 16 kampung yang menolak untuk direlokasi. Mereka mengklaim kampung yang mau digusur telah berdiri sejak 1834.

“Dari hasil asesmen lapangan kita. Mayoritas masyarakat 16 kampung tua menolak relokasi, karena kampung sudah eksis dari 1834,” kata Khazaini kepada CNNIndonesia.com.

Khazaini pun mengatakan warga yang terancam tergusur akibat pembangunan PSN tersebut tak mendapat ganti rugi dari BP Batam. Menurutnya, pernyataan polisi soal ganti rugi baru klaim sepihak yang diterima dari BP Batam.

“Kapolri, jangan menerima informasi satu pihak dari BP Batam. Tidak benar kalau ada sosialisasi dan pemberian ganti rugi,” kata dia.

Respons pemerintah

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD menegaskan peristiwa di kawasan Pulau Rempang bukan penggusuran. Ia mengatakan yang terjadi adalah pengosongan lahan oleh yang berhak.

“Supaya dipahami kasus itu bukan kasus penggusuran, tetapi memang pengosongan karena memang secara hak itu akan digunakan oleh pemegang haknya,” ujar Mahfud saat ditemui di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Jumat (8/9).

Mahfud menyebut negara telah memberikan hak atas Pulau Rempang kepada sebuah entitas perusahaan pada 2001-2002 berupa Hak Guna Usaha (HGU) . Namun, tanah itu belum digarap investor dan tak pernah dikunjungi.

Selanjutnya, pada 2004, hak atas tanah itu diberikan kepada orang lain untuk ditempati. Padahal, menurut Mahfud, Surat Keterangan (SK) terkait hak itu telah dikeluarkan secara sah pada 2001-2002. Ia pun menyinggung kekeliruan yang dilakukan KLHK.

“Nah, ketika kemarin pada tahun 2022 investor akan masuk, yang pemegang hak itu datang ke sana, ternyata tanahnya sudah ditempati. Maka kemudian, diurut-urut, ternyata ada kekeliruan dari pemerintah setempat maupun pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian LHK. Nah, lalu diluruskan sesuai dengan aturan bahwa itu masih menjadi hak karena investor akan masuk,” kata Mahfud.

“Nah, proses pengosongan tanah inilah yang sekarang menjadi sumber keributan, bukan hak atas tanahnya, bukan hak guna usahanya,” sambung dia.

Bentrokan 11 September

Bentrokan kembali pecah antar warga yang menolak proyek tersebut dengan aparat gabungan. Pada Senin (11/9), massa menggelar aksi demonstrasi di depan kantor BP Batam. Mereka juga menuntut tujuh warga yang sebelumnya ditangkap dan jadi tersangka dibebaskan.

Polisi pun telah menangguhkan penahanan ketujuh tersangka itu. Polda Kepri menangkap 43 orang dari aksi pada Senin.

Menurut polisi, kaca gedung BP Batam pecah karena lemparan batu warga. Sebanyak 26 personel aparat gabungan luka-luka.

Warga juga disebut melempar kayu hingga molotov ke arah kantor BP Batam.

(mab/tsa)


[Gambas:Video CNN]

Ruang Ganti Al Nassr Menyedihkan, Ronaldo Duduk Pakai Kursi Kondangan

Ruang Ganti Al Nassr Menyedihkan, Ronaldo Duduk Pakai Kursi Kondangan

Cristiano Ronaldo (tengah) bersama Sadio Mane dan Abdulrahman Ghareeb merayakan gol saat Al Nassr jumpa Al Fateh di Prince Abdullah Bin Jalawi Stadium, Al-Hasi (25/8/2023). Ronaldo sudah mengukir hattrick di klub barunya, Lionel Messi kapan di Inter Miami?

ALI AL-HAJI/AFP

Cristiano Ronaldo (tengah) bersama Sadio Mane dan Abdulrahman Ghareeb merayakan gol saat Al Nassr jumpa Al Fateh di Prince Abdullah Bin Jalawi Stadium, Al-Hasi (25/8/2023). Ronaldo sudah mengukir hattrick di klub barunya, Lionel Messi kapan di Inter Miami?

BOLASPORT.COM – Warganet dibuat heboh oleh kondisi ruang ganti yang dipakai Al Nassr lantaran di bawah standar klub Liga Arab Saudi.

Al Nassr menghabiskan banyak uang untuk menghadapi musim 2023-2024.

Selain punya Cristiano Ronaldo, mereka berani menggelontorkan dana besar buat mendatangkan pemain bergaji tinggi dalam diri Sadio Mane dan Marcelo Brozovic.

Namun, beberapa tim kecil di divisi teratas di Liga Arab Saudi tidak memiliki tingkat keuangan dan fasilitas yang sama seperti Al Nassr.

Ambil contoh klub Al Fateh.

Saat melakoni pekan ketiga Saudi Pro League, Jumat (25/8/2023), mereka menyambut para pemain mahal Al Nassr dengan fasilitas ala kadarnya.

Sebuah video menunjukkan kondisi ‘mencengangkan’ dari ruang ganti tim tamu di Prince Abdullah bin Jalawi Sports City Stadium.

Ruangan tersebut sama sekali tidak mewah atau canggih.

Ronaldo dkk harus duduk di kursi yang biasa warga Indonesia lihat ketika kondangan.

Kondisi ruang ganti tim tamu di kandang Al Fateh.

TWITTER.COM/KEVINDEGOATT

Kondisi ruang ganti tim tamu di kandang Al Fateh.

Baca Juga: Timnas U-23 Indonesia Tetap Diganjar Bonus meski Gagal Juara Piala AFF U-23 2023

BLACKPINK Gelar Konser Tur Dunia Terakhir di Gocheok Sky Dome, KNetz Mulai Berebut Tempat Duduk: Kursiku…

BLACKPINK Gelar Konser Tur Dunia Terakhir di Gocheok Sky Dome, KNetz Mulai Berebut Tempat Duduk: Kursiku…

KPOPCHART.NET – Pada hari ini (24/08) melalui akun resmi media sosial, BLACKPINK mengumumkan akan menggelar konser tur dunia terakhir mereka.

BLACKPINK akan menggelar konser tur dunia terakhir di Gocheok Sky Dome, Seoul pada bulan September mendatang.

Mendengar hal ini, KNetz menyambut dengan antusias tinggi bahkan hingga berebut tempat duduk.

Baca Juga: Muncul di Sampul Majalah Elle Prancis, Jennie BLACKPINK Disambut Penuh Semangat Oleh KNetz: Legend!

Melalui media sosialnya, BLACKPINK akan menggelar konser tur dunia terakhir pada 16-17 September 2023.

Konser yang bertajuk ‘Finale’ tersebut akan digelar di stadion terbesar di Seoul yakni Gocheok Sky Dome.

BLACKPINK konser final di Gocheok Sky Dome

BLACKPINK konser final di Gocheok Sky Dome (Instagram @blackpinkofficial)

Yang dimana mampu menampung hingga 25.000 penonton dari kalangan para penggemar diseluruh dunia.

Baca Juga: Beda dari iKON dan BLACKPINK Ini Alasan TREASURE Jadi Grup Terbesar di YG, Jihoon: Supaya Meriah….

Bahkan, BLACKPINK menjadi girl group pertama yang menggelar konser di Gocheok Sky Dome, Seoul.

Konser encore yang bertajuk BORN PINK WORLD TOUR SEOUL Finale akan menjadi konser penutup BLACKPINK.

BLACKPINK sudah melakukan konser di berbagai dunia mulai dari Asia hingga Eropa dengan penjualan tiket yang terjual habis.

Baca Juga: BLACKPINK Resmi Rilis OST ‘THE GIRLS’ , Netizen Sayangkan Lagunya Tak Masuk di Album Comeback: YG Pelit…

Bahkan BLACKPINK juga menggelar konser di beberapa stadion terbesar di dunia dengan kapaitas penonton terbanyak.

Dago Elos Mencekam, Ini Duduk Perkara Sengketa Tanah Warga vs Keluarga Muller

Dago Elos Mencekam, Ini Duduk Perkara Sengketa Tanah Warga vs Keluarga Muller

SUKABUMIUPDATE.com – Dago Elos yang berada di Kota Bandung pada Senin 14 Agustus 2023 malam, berubah mencekam. Sejumlah warga terlibat bentrok dengan polisi usai melakukan pembakaran ban dan memblokade Jalan Ir. H. Juanda atau Jalan Dago.

Kerusuhan antara warga vs polisi berawal ketika warga Dago Elos memprotes laporan terkait sengketa tanah dengan tuduhan pemalsuan ahli waris. Sengketa ini melibatkan keluarga PT Dago Inti Graha dan Keluarga Muller.

Masa yang tak puas karena laporannya merasa terhambat di pihak kepolisian lalu melakukan protes dengan menampilkan spanduk-spanduk kritik terkait sengketa tanah yang selama ini mengganggu mereka.

Baca Juga: 10 Ciri Orang Tua yang Kelak Anaknya Akan Sukses, Yuk Kenali!

Hingga malam hari, warga terus melanjutkan aksi unjuk rasa. Hingga sekitar pukul 20:00 WIB, terjadi bentrokan antara warga dan aparat kepolisian.

Warga yang mengeluarkan pernyataan tertulis menyatakan bahwa mereka berjuang untuk mempertahankan tempat tinggal, hak atas tempat tinggal, mata pencaharian, serta melawan penggusuran yang merugikan mereka.

Situasi kericuhan ini kemudian diatasi oleh pihak kepolisian. Namun, dampaknya terlihat dalam bentrokan antara warga dan petugas polisi.

Baca Juga: Dago Elos Bandung Memanas Viral di Medsos: Warga Blokir Jalan, Polisi Dobrak Pintu

Petugas polisi yang berusaha membubarkan aksi tersebut mendapat perlawanan dari warga yang melempar batu ke arah petugas. Sebagai respons, polisi terpaksa menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan warga.

Massa juga melawan dengan melemparkan batu dan benda lainnya ke arah pasukan polisi. Sekitar pukul 23.15 WIB, aksi pemblokiran jalan akhirnya selesai. Pihak kepolisian mengamankan seorang warga yang diduga terlibat dalam memprovokasi dan menyebabkan kerusuhan.

Aksi penghadangan jalan ini berakhir pada malam hari tersebut. Polisi berhasil mengusir warga untuk membubarkan aksi tersebut.

Baca Juga: 7 Pahlawan Nasional Asal Tatar Sunda Jawa Barat, Ada dari Sukabumi

“Kondisi saat ini sudah kondusif, kami melakukan pengamanan dan berhasil membersihkan jalan. Sekarang jalan sudah bisa dilalui oleh pengendara,” ujar Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono, dikutip via Suara.com.

Duduk Perkara Sengketa Tanah di Dago Elos

Melansir dari Suara Jabar, sengketa tanah di Dago Elos bermula pada November 2016. Warga yang telah lama tinggal di dekat apartemen mewah The Maj Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, menghadapi ancaman penggusuran setelah keluarga Muller mengklaim sebagai ahli waris atas lahan seluas 6,3 hektar yang mencakup kawasan pemukiman Dago Elos-Cirapuhan.

Warga yang berada di kawasan tersebut kemudian digugat di Pengadilan Negeri Bandung oleh empat anggota keluarga Muller dan PT Dago Inti Graha.

Baca Juga: 15 Tips Agar Kita Lebih Dihormati dan Dihargai Orang Lain, Yuk Lakukan

Penggugat menyatakan memiliki bukti kepemilikan lahan, berupa surat Eigendom Verponding, sebuah surat kepemilikan lahan dari zaman Hindia Belanda yang dimiliki oleh George Henrik Muller.

Bukti kepemilikan lahan dari generasi keluarga Muller ini kemudian diserahkan kepada PT Dago Inti Graha pada 1 Agustus 2016, yang saat itu memiliki Orie August Chandra sebagai direktur utama.

Pada 24 Agustus 2017, majelis hakim PN Bandung memutuskan untuk mengabulkan gugatan keluarga Muller. Warga, yang didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung, kemudian mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Bandung.

Baca Juga: 7 Sikap Karismatik yang Harus Dimiliki Agar Tidak Direndahkan Orang Lain

Namun, di tingkat Pengadilan Tinggi, banding warga ditolak. Meskipun demikian, pada tingkat kasasi di Mahkamah Agung (MA), putusan PN dan Pengadilan Tinggi Bandung dibatalkan pada 29 Oktober 2019.

Namun sayangnya, di tingkat Peninjauan Kembali (PK) di MA, putusan kembali berpihak pada keluarga Muller dan PT Dago Inti Graha.

Putusan PK MA nomor 109/PK/Pdt/2022 menyatakan bahwa sekitar 300 warga telah melakukan perbuatan melanggar hukum.

Baca Juga: 5 Penyebab PTSD dan Dampak yang Ditimbulkan Karena Trauma Masa Kecil

Dalam putusan PK ini, MA memerintahkan warga untuk meninggalkan tempat tinggal mereka yang selama ini mereka huni.

“Memberikan hukuman kepada para tergugat (Tergugat I sampai dengan Tergugat CCCXXXV), atau kepada siapa pun yang menerima hak darinya, untuk mengosongkan dan menghancurkan bangunan yang ada di atas tanah tersebut, serta menyerahkan tanah objek sengketa tanpa syarat kepada PT Dago Inti Graha sebagai Penggugat IV, jika perlu dengan menggunakan upaya paksa dengan bantuan alat keamanan negara,” demikian putusan PK Mahkamah Agung.

Sumber: Suara.com

 

Duduk Perkara Rombongan TNI Datangi Polrestabes Medan hingga Sempat Cekcok

Duduk Perkara Rombongan TNI Datangi Polrestabes Medan hingga Sempat Cekcok



Medan

Rombongan anggota TNI mendatangi Polrestabes Medan belum lama ini. Kedatangan prajurit TNI berseragam lengkap tersebut bahkan sempat berujung cekcok di Polrestabes Medan.

Dilansir detikSumut, kedatangan anggota TNI dari Kodam I/BB itu terjadi pada Sabtu (5/8) sekitar pukul 15.00 WIB. Puluhan personel TNI mendatangi lantai dua Satreskrim Polrestabes Medan.

Rombongan anggota TNI datangi Polrestabes Medan itu ada personel yang berbaju dinas dan pakaian sipil. Personel itu pun ada yang pria dan wanita.

Sementara di lokasi juga terlihat sejumlah personel kepolisian berada di lokasi. Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa dan Kasi Propam Polrestabes Medan Tomi pun ikut berada di lokasi.

Belakangan tiba-tiba terdengar ada keributan yang terjadi antara personel TNI berbaju sipil dan seorang. Keributan tersebut berupa cekcok mulut.

Sejumlah awak media coba mendekat ke lokasi untuk memastikan apa yang terjadi. Namun personel lain langsung menanyai dan meminta agar awak media menjauh dari lokasi.

“Ini kami perintah komandan, Bang,” kata seorang personel berbaju sipil sembari merangkul bahu awak media untuk menjauh dari lokasi.

Tak lama cekcok mulut redam. Sekitar pukul 16.00 WIB, puluhan personel TNI itu kemudian perlahan-lahan pergi meninggalkan lokasi.

Penjelasan Kodam

Teka-teki penyebab rombongan anggota TNI datangi Polrestabes Medan ini akhirnya terungkap. Hal itu rupanya dipicu oleh anggota TNI Mayor Dedi Hasibuan yang merupakan penasehat hukum dari Kumdam I/BB datang ke lokasi.

“Ia ingin menemui Kasat Reskrim untuk berkoordinasi atas proses hukum yang dihadapi oleh saudaranya, yakni ARH,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi di Polrestabes Medan, Minggu (6/8).

Menurut Hadi, ARH merupakan tersangka kasus tindak pidana pemalsuan tanda tangan sertifikat tanah bersama sedang seorang lainnya berinisial P.

“Jadi sekali lagi ini kesalahpahaman personal. Bukan institusi. Kami perlu sampaikan Kodam I/BB dan Polda Sumut tetap solid dan berkomitmen untuk proses penegakan hukum dan menciptakan kondisi Kamtibmas yang kondusif,” sebutnya.

Simak Video “Penahanan Saudara Tentara Jadi Pemicu Puluhan TNI Serbu Polres Medan
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/nvl)

Posisi Duduk Kim So Hyun & Hwang Minhyun Disorot Saat Nobar ‘My Lovely Liar’

Posisi Duduk Kim So Hyun & Hwang Minhyun Disorot Saat Nobar ‘My Lovely Liar’

Jakarta, Insertlive

Drama Lovely Liar yang dibintangi oleh Hwang Min Hyun dan Kim So Hyun akhirnya secara resmi rilis pada hari Senin (31/7).

Baru-baru ini, tim produksi menggelar sesi nonton bersama yang juga dihadiri oleh pemain utama mereka, Kim So Hyun dan Hwang Min Hyun.

Dalam foto dan video yang diambil dari lokasi nonton bareng dan tersebar di media sosial, Min Hyun dan So Hyun duduk berdampingan. Keduanya terlihat fokus menyaksikan pemutaran perdana episode pertama My Lovely Liar.


Potret keduanya duduk berdampingan saat menonton episode pertama My Lovely Liar menjadi sorotan dan menuai komentar positif dari penggemar.

Awww, Minhyun & Sohyun selalu lengket,” sahut fans lainnya.

Kalau tidak salah, Minhyun dan Sohyun duduk bersebelahan menonton #MyLovelyLiarEp1 bersama staf” ujar yang lain.




Kim So Hyun dan Hwang Min HyunKim So Hyun dan Hwang Min Hyun/ Foto: Dok. Twitter

Sementara itu, My Lovely Liar merupakan drama tentang seorang wanita bernama Mok Sol Hee (Kim So Hyun) yang bisa mendengar kebohongan produser musik jenius yang menyembunyikan identitasnya.

Namun, kemampuan Mok Sol membuatnya kehilangan kepercayaan dari orang lain. Sementara itu Kim Do Ha yang merupakan produser musik berusaha untuk menyembunyikan wajahnya dari dunia karena sebuah rahasia.

Mok Sol Hee dan Kim Do Ha ternyata merupakan tetangga rumah dan keduanya saling membantu untuk menyelamatkan hidup mereka.

Hwang Min Hyun akan menggelar konser di Jakarta bertajuk 2023 HWANG MIN HYUN MINI CONCERT (UNVEIL) IN JAKARTA.

Konser mini tersebut akan berlangsung pada 19 Agustus 2023 mendatang di The Kasablanka Hall, Jakarta Selatan.

(nap/syf)




Tonton juga video berikut:




Duduk Perkara Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Dipanggil Kejaksaan Agung

Duduk Perkara Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Dipanggil Kejaksaan Agung

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto hadir memenuhi panggilan Kejaksaan Agung (Kejagung) pada hari ini, Senin, 24 Juli 2023. Kepastian kehadirannya sudah disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar itu sebelumnya.

“Hadir, hadir,” jawab Airlangga selepas menghadiri acara puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-25 Partai Kebangkitan Bangsa di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, pada Ahad kemarin, 23 Juli 2023.

Namun saat dimintai ihwal persiapannya untuk pemeriksaan di Kejagung, Airlangga enggan memberikan komentar lebih jauh. Bahkan Airlangga justru berseloroh saat ditanya apakah ia menyiapkan pembekalan termasuk untuk memberikan klarifikasi kepada publik. “Pembekalan kan kalau makan siang,” kelakar Airlangga, Ahad kemarin.

Saat dimintai penjelasan lebih lanjut tentang pemanggilan dari Kejagung itu, Airlangga turut mengatakan tidak ada. “Nggak ada, nggak ada,” katanya singkat.

Awalnya, Airlangga dipanggil Kejagung pada Selasa, 18 Juli 2023 untuk diperiksa. Dia pun menyatakan siap hadir di Kejagung. Namun saat itu, Airlangga tidak hadir. Saat ditanya apakah penyebab dirinya tidak hadir dalam pemeriksaan itu karena belum mendapat undangan, Airlangga enggan berkomentar.

Duduk perkara pemanggilan Airlangga

Melansir Tempo, Selasa, 18 Juli 2023, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, I Ketut Sumedana, mengatakan pemanggilan Airlangga itu terkait penyidikan tiga tersangka korporasi dalam kasus korupsi pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya pada Januari 2021-Maret 2022.

Airlangga selaku Menko Perekonomian, kata Ketut, bakal diperiksa ihwal proses prosedur perizinan dan kebijakan terkait pelaksanaan kegiatan ekspor-impor ekspor CPO.

“Ini yang kita dalami dari beliau selaku Menko,” kata Ketut di kompleks Kejagung, Jakarta Selatan, 18 Juli 2023.

Selanjutnya: Pada 15 Juni 2023, Kejagung telah menetapkan…