Menhub Era Soeharto Emil Salim Kenang Bangun Satelit Palapa

Menhub Era Soeharto Emil Salim Kenang Bangun Satelit Palapa


Jakarta

Emil Salim, Menteri Perhubungan era Presiden Soeharto mendapat anugerah Dedikasi Perhubungan pada acara Hub Space 2023. Emil merupakan Menteri Perhubungan Indonesia ke-25 yang menjabat sejak 1973-1978.

Dalam sambutannya, Emil mengenang permintaan Soeharto melalui perhubungan. Tugas tersebut dijalankan lewat pembangunan sistem komunikasi satelit domestik yang menghubungkan Jakarta dengan penjuru tanah air.

“50 tahun lalu Pak Harto memberi tugas mempersatukan tanah air Indonesia melalui perhubungan. Tugas itu kami terjemahkan di dalam membangun satu sistem komunikasi satelit domestik yang bisa menghubungkan Jakarta sebagai Ibu kota dengan seluruh penjuru tanah air,” katanya dalam acara Hub Space X KAI Expo di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2023). Hub Space X KAI Expo 2023 dipersembahkan oleh Kementerian Perhubungan, KAI dan detikcom serta didukung oleh Meratus.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan peluncuran satelit itu, kata Emil, masyarakat bisa saling terhubung menggunakan telepon meski berbeda daerah. Dalam catatan detikcom, 9 Juli 1976 merupakan peluncuran satelit pertama Indonesia, Satelit Palapa.

Tepat pukul 19.30 waktu Florida, Amerika Serikat, roket milik National Aeronautics and Space Administration (NASA) bernama Thor Delta 2941 diluncurkan dari landasan Kennedy Space Center, yang berada di seberang Sungai Indian River.Roket buatan McDonnell Douglas itu tengah membawa satelit pertama milik Indonesia, Palapa A1, ke angkasa.

Di Tanah Air, Presiden Soeharto menyaksikan peluncuran satelit itu dari Stasiun Pengendali Utama Satelit (SPU) Cibinong. Ia antusias menyaksikan momen peluncuran satelit itu bersama Menteri Perhubungan Emil Salim.

Pada kesempatan itu, Emil juga menceritakan ditugaskan Soeharto untuk menyatukan tanah air lewat jalur laut. Salah satunya dengan pengembangan kapal perintis yang menjamah daerah-daerah terpencil.

Ketiga adalah menjadikan udara sebagai faktor pemersatu. Pengembangan pesawat seperti Garuda Indonesia, Merpati Air, dilakukan. Pesawat perintis juga dikembangkan untuk menjangkau daerah terpencil.

“Lantas permintaan keempat Pak Harto adalah pariwisata, tetapi pariwisata yang kau kembangkan harus menjaga kepribadian dan karakter bangsa kita. Maka lahir program Nusa Dua,” bebernya.

“4 tugas ini 50 tahun lalu ditugaskan kepada kami, saya bersyukur bahwa kelima tugas alhamdulillah dapat dicapai,” tambahannya.

Ia menilai pencapaian itu berkat kerja sama semua stakeholder, termasuk di Kementerian Perhubungan. Emil juga berharap Kementerian perhubungan tidak hanya menjadi departemen teknis, tapi bisa menjadi alat pemersatu Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Lihat juga Video: Sederet Eks Menhub Diberi Awards di Hub Space X KAI Expo 2023

[Gambas:Video 20detik]

(ily/ara)

Emil Audero Resmi Gabung Inter, Sentuhan Indonesia Makin Kental di Derby Milan

Emil Audero Resmi Gabung Inter, Sentuhan Indonesia Makin Kental di Derby Milan

loading…

MILAN – Nuansa Indonesia semakin terasa pada ajang Derby Milan di musim ini. Hal ini terwujud karena baik AC Milan maupun Inter Milan secara bersamaan merekrut pemain-pemain keturunan Indonesia dalam bursa transfer musim panas.

Sebelumnya, AC Milan telah mengumumkan perekrutan Tijjani Reijnders, pemain keturunan Indonesia dengan akar Maluku dari klub AZ Alkmaar. Rossonerri, julukan untuk AC Milan, berhasil mengamankan kontrak Reijnders hingga musim panas tahun 2028.

Perekrutan Reijnders oleh Milan memiliki nilai yang cukup wajar, yaitu sebesar 19 juta Euro atau setara dengan Rp317 miliar. Performa impresif Reijnders bersama Alkmaar menjadikannya daya tarik bagi Milan untuk mendatangkannya.

Musim lalu, Reijnders telah tampil sebanyak 54 kali, dengan sumbangan tujuh gol dan 12 assist. PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) bahkan sempat mengajukan tawaran naturalisasi kepada Reijnders pada Februari 2022, dengan harapan ia bisa memperkuat Timnas Indonesia.

“Kabar terbaru yang kami terima dari kolega di Eropa menyatakan bahwa Tijjani Reijnders belum berminat untuk bermain di Timnas. Kami berharap suatu saat nanti dia akan tertarik,” kata Hasani Abdulgani, yang kala itu menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI.

Inter juga tak ingin ketinggalan, mereka meminjam penjaga gawang keturunan Indonesia, Emil Audero Mulyadi. Pemain yang memiliki darah Maluku dari ibunya tersebut datang ke klub dengan status pinjaman selama satu musim, dengan opsi pembelian permanen.

“Saya bergabung dengan klub yang memiliki pemain-pemain berkualitas dan berpengalaman. Namun, tujuan saya adalah untuk berkembang dan berkompetisi dengan yang terbaik,” ucap Emil, dikutip dari laman resmi klub pada Jumat (11/8/2023).

“Saya bertekad untuk melanjutkan performa positif saya sejauh ini. Saya akan berjuang untuk bermain sebaik mungkin dan meraih sebanyak mungkin trofi,” tambahnya.

Sebagaimana Reijnders, Emil juga pernah menerima tawaran naturalisasi dari PSSI pada Maret 2022. Meski demikian, proses naturalisasi tersebut mengalami kebuntuan dan tak jelas kelanjutannya.

“Nampaknya begitu, Mas (Emil masih percaya akan dipanggil untuk Timnas Italia). Kita hanya bisa berdoa semoga usaha kita berhasil membawanya ke Timnas Indonesia,” kata Hasani saat dihubungi oleh MNC Portal Indonesia pada Maret 2022.

(sto)

Gabung Inter Milan Jadi Lompatan Besar Dalam Karier Emil Audero

Gabung Inter Milan Jadi Lompatan Besar Dalam Karier Emil Audero

Vivagoal – Serie A – Nama Emil Audero sempat meredup ketika tersingkir dari Juventus dan pindah menuju Sampdoria. Tapi, kini kiper berdarah Indonesia itu kembali mencuat pasca bergabung dengan Inter Milan.

Emil Audero  didatangkan Inter Milan di musim panas ini dengan status pinjaman dengan opsi pembelian permanen di akhir kontrak. Menurut laporan Sky Sport Italia, pemain kelahiran Kota Mataram itu akan mendapatkan kontrak berdurasi tiga tahun pada musim panas mendatang.

Sebelumnya, Audero lebih banyak menghabiskan kariernya di klub-klub semenjana seperti Venezia dan Sampdoria yang musim lalu terdegradasi ke Serie B. Memang ia merupakan didikan asli akademi Juventus, namun ia tercatat cuma sekali dimainkan di tim senior Bianconeri.

Sah! Emil Audero Kini Pemain Inter Milan
Emil Audero, Foto: situs resmi Inter Milan

Momen itu terjadi pada pekan ke-38 Liga Italia musim 2016/2017. Setelahnya, ia kemudian dilepas ke Venezia dan sempat tampil sebanyak 39 kali bersama klub Serie B tersebut dengan rekor 14 clean sheet dan kebobolan 41 gol.

Meski begitu, di Venezia kemampuan Audero mulai kelihatan. Ia terbukti menjadi salah satu penjaga gawang terbaik Venezia usai menjalani musim yang luar biasa dengan mendapat kepercayaan besar dari pelatih Filippo Inzaghi untuk membantu Venezia promosi dari Serie C ke Serie B.


Baca Juga:


Di usia 21 tahun, Audero kemudian siap untuk Serie A dan bergabung dengan Sampdoria pada musim panas 2018. Bersama Il Samp, ia menjadi andalan dalam waktu singkat.

Hebatnya lagi, dalam sembilan pertandingan pertamanya di Serie A, Audero hanya kebobolan empat gol, sekaligus mencetak rekor klub. Secara keseluruhan, dalam tiga musim bermain untuk Il Samp, dia hanya melewatkan lima pertandingan liga.

Selain itu, Audero juga masuk buku sejarah klub di musim 2021/22 saat melakukan penyelamatan penalti pada menit ke-96 dari upaya Criscito dalam kemenangan derby 1-0 atas Genoa, yang memastikan tim selamat dari degradasi.

Inter Milan Siap Gaet Kiper Kelahiran Mataram, Emil Audero
Emil Audero, Foto: dok Goal

Kini, pindah ke Inter Milan yang merupakan finalis Liga Champions musim lalu jelas menjadi sebuah lompatan besar dalam karier Audero. Ia pun siap meningkatkan kualitas penampilannya untuk memberikan yang terbaik untuk La Beneamata.

“Sangat berarti bagi saya untuk berada di sini, karena Inter adalah lompatan besar dalam karier saya.” ucap Emil Audero seperti dilansir dari situs resmi Inter Milan.

“Saya telah bergabung dengan klub yang mencapai Final Liga Champions beberapa bulan yang lalu. Saya sangat senang dan sangat termotivasi. Bergabung dengan klub sekaliber ini mendorong saya untuk lebih meningkatkan diri.”

Selalu update berita bola terbaru seputar Serie A hanya di Vivagoal.com

Rekrut Emil Audero, Inter Milan Bawa-bawa Mataram

Rekrut Emil Audero, Inter Milan Bawa-bawa Mataram

Jakarta, CNN Indonesia

Inter Milan membawa-bawa kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, setelah resmi merekrut Emil Audero Mulyadi pada Jumat (11/8).

“Dari Mataram ke Milan,” tulis Inter Milan di Instagram sembari memperkenalkan sosok Emil yang merupakan rekrutan baru pada bursa transfer tengah tahun ini.

Emil merupakan kiper berkebangsaan Italia yang lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat pada 18 Januari 1997. Sang ayah, Edy Mulyadi berasal dari Indonesia.

Meski lahir di Indonesia, awal langkah Emil di sepak bola dimulai di akademi Juventus. Ia kemudian dipinjamkan ke Venezia pada 2017 lalu.

Setelah Venezia, giliran Sampdoria yang meminjam Emil pada 2018. Performa impresif membuat Sampdoria mempermanenkan kiper berpostur 192 cm itu semusim berikutnya.

Emil pun jadi tumpuan utama di bawah mistar Sampdoria dengan catatan 169 penampilan di semua kompetisi. Kualitasnya kini dilirik oleh Inter Milan.

[Gambas:Instagram]

Nerazzuri resmi mendatangkan Emil sebagai pemain pinjaman dengan opsi pembelian pada bursa transfer musim panas 2023. Langkah ini dilakukan Inter demi mengisi kekosongan posisi kiper yang ditinggal oleh Andre Onana dan Samir Handanovic.

Pada peresmiannya, Inter juga menyinggung soal Indonesia ihwal kedatangan Emil. Inter menganggap Emil adalah simbol dari persatuan dua budaya yang berbeda.

“Dua budaya, dua jiwa, dua dunia yang bertemu. Ketenangan laut Indonesia berpadu dengan ketahanan dan kekuatan pegunungan Piedmont. Kualitas yang jadi ciri khas Emil Audero Mulyadi, kiper anyar Nerazzuri sejak kecil,” tulis Inter di laman resmi klub.

“Lahir pada 18 Januari 1997 di Mataram, pulau Lombok, dari ayah Indonesia dan ibu Italia, Emil dibesarkan di Cumiana, provinsi Turin. Di sini dia pertama kali menendang bola, dan di sini kisah cintanya dengan olahraga ini dimulai.”

[Gambas:Video CNN]

(ikw/nva)