JawaPos.com – BIN merupakan Organisasi Pemerintah Non Kementerian yang suda ada sejak pendudukan Jepang di Indonesia.
BIN pada saat itu dibentuk oleh pendudukan Jepang sekalipun lingkupnya tidak sebesar pada saat ini.
Dikutip dari setkab.go.id sejarah Pada masa pendudukan Jepang, calon anggota BIN diharuskan bersekolah di Sekolah Intelijen Militer Nakano.
Pemerintah Indonesia membentuk BIN pertama kali setelah masa kemerdekaan dapat diraih tepatnya tahun 1945.
BIN yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia pada saat itu bernama Badan Istimewa.
Salah satu pemimpin Badan Istimewa pertama kali, bernama Zulkifli Lubis yang bekerja bersama 40 anggota lain yang termasuk manan anggota Pemuda Tanah Air (PETA).
Awal Mei tahun 1946, Badan Istimewa berganti menjadi Badan Rahasia Negara Indonesia (BRANI).
Baca Juga: Simpatisan KKB Diduga Masuk Jajarannya jadi Penyelenggara Pemilu, Bawaslu Gandeng BIN
Saat Tentara Nasional Indonesia dipimpin oleh T.B Simatupang, Brani berganti menjadi Badan Informasi Staf Angkatan Perang (BISAP).
Adanya Bisap membuat informasi tidak terpusat, terutama di tubuh militer
Presiden Soekarno akhirnya membentuk Badan Koordinasi Intelijen pada tahun 1958 dengan kepala Kolonel Laut Pirngadi
BKI mengalami perubahan nama kembali pada tahun 1959 yang berubah jadi Badan Pusat Intelijen, dengan kepala Dr. Soebandrio.
Pada masa kepemimpinan Soebandrio, BPI pengaruhnya sangat kuat dengan pertarungan ideologi antara Komunis dan Non Komunis di tubuh militer.
Setelah peristiwa pada tahun 1965, BPI kemudian diganti Satuan Tugas Intelijen (STI) yang kepalai oleh Soeharto.