MANADOPOST.ID–Film Knock Knock yang disutradarai oleh Eli Roth merupakan film dengan genre drama thriller, dibintangi sejumlah aktor dan artis ternama, diantaranya Keanu Reeves, Lorenza Izzo, serta Ana de Armas.
Film yang berdurasi 99 menit ini, mulai diproduksi sejak tahun 2015 dan merupakan remake dari film sebelumnya yang berjudul Death Game di tahun 1877, dimana pada Rabu 2 Agustus kemarin kembali ditayangkan di bioskop Trans TV dan berhasil menarik perhatian banyak penyuka film thriller di Indonesia.
Menceritakan tentang maksud hati menolong yang kemudian berujung pada malapetaka, Evan Webber (Keanu Reeves), seorang arsitek kaya raya, harus berurusan dengan dua wanita cantik yang ternyata mempunyai latar belakang kelam layaknya psikopat kejam.
Kisah dalam film ini dimulai Ketika Evan Webber yang ditinggal sendirian oleh istri dan anaknya saat mereka pergi berlibur ke pantai, mengundang masuk dua wanita muda yang terjebak di luar rumahnya dengan keadaan basah kuyup serta kedinginan, dimana undangan ini justru menghantarnya pada rangkaian peristiwa yang menegangkan.
Baca Juga: Pasca Penantian Sembilan Tahun, Pedangdut Muda Lesti Kejora Segera Rilis Album Perdana, Ini Daftar Lagunya
Genesis (Lorenza Izzo) dan Bell (Ana de Armas), dua Wanita cantik yang mengetuk pintu rumah Evan Webber, ternyata memiliki niat jahat yang kemudian membuat kehidupan Evan Webber hancur berantakan.
Pada saat Genesis dan Bell berada di dalam rumah Evan Webber, mereka mulai berperilaku aneh dan menggoda Evan dengan godaan seksual, yang ternyata Evan juga tergoda dan tertarik dengan rayuan mereka.
Knock Knock mengambarkan secara kental tema-tema seperti pengkhianatan, seksual, godaan, serta hasrat, dan karena memiliki unsur-unsur dewasa juga konten yang tidak cocok untuk semua jenis usia, film ini tidak dibenarkan untuk dikonsumsi anak di bawah umur.
Ketika ditayangkan, film yang diproduksi oleh Dragonfly Pictures ini menuai pro dan kontra dari banyak penonton, hal ini dikarenakan film yang menggabungkan elemen-elemen thriller psikologis dan unsur erotis ini memunculkan banyak pertanyaan moral pada karakter utamanya.(mpo)