Super Blue Moon: Fenomena bulan langka memukau warga dunia

Super Blue Moon: Fenomena bulan langka memukau warga dunia

A seagull stands on a lamp post during the blue supermoon in Cape Town, South Africa. Photo: 30 August 2023

Sumber gambar, Reuters

Keterangan gambar,

Seekor burung camar bertengger di tiang lampu saat Super Blue Moon biru di Cape Town, Afrika Selatan

Penggemar astronomi di seluruh dunia kini sedang dimanjakan dengan fenomena langit yang disebut super blue moon muncul kembali untuk pertama kalinya sejak 2009.

Bulan biru (blue Moon) terjadi ketika pola hari dalam suatu tahun berarti bahwa ada 13 kali bulan purnama alih-alih 12 seperti biasanya. Saking jarangnya fenomena ini, ada idiom dalam bahasa Inggris “once in a blue moon” berarti kejadian yang amat jarang.

Tapi bulan biru kali ini akan lebih jarang lagi karena ia juga sekaligus supermoon – ketika bulan tampak lebih cerah dari biasanya karena berada pada titik terdekat dalam orbitnya mengitari planet Bumi.

Meskipun namanya begitu, fenomena ini tidak ada hubungannya dengan warna — dinamakan demikian karena dia tidak masuk dalam skema nama-nama Bulan yang biasanya.

Fenomena Super Blue Moon Besok Pagi, Catat Waktunya!

Fenomena Super Blue Moon Besok Pagi, Catat Waktunya!


Makassar

Pada bulan Agustus 2023, purnama terjadi dua kali yaitu pada tanggal 1 dan 31 Agustus. Bulan purnama yang terjadi pada akhir Agustus ini dikenal dengan istilah Blue Moon.

Dilansir dari laman Observatorium Ilmu Falak (OIF) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), purnama terjadi dua kali dalam satu bulan itu disebabkan kalender Masehi dibuat berdasarkan periode revolusi Bumi mengelilingi Matahari bukan berdasarkan periode orbital Bulan.

Fenomena Blue Moon pada 31 Agustus 2023 akan menjadi Supermoon terdekat tahun ini dengan jarak 222.043 mil atau setara dengan 357.344 kilometer. Nah, untuk menikmati pemandangannya, penting untuk detikers ketahui jadwal munculnya Super Blue Moon.

Jadwal Blue Moon 31 Agustus

Mengutip dari akun Instagram resmi Organisasi Riset Penerbangan dan Antartika (ORPA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), berikut ini rincian waktu terjadinya fenomena Blue Moon di Indonesia.

  • Kamis, 31 Agustus 2023 pukul 08.35 WIB
  • Kamis, 31 Agustus 2023 pukul 09.35 Wita
  • Kamis, 31 Agustus 2023 pukul 10.35 WIT

Berdasarkan waktu tersebut, maka masyarakat Makassar dan wilayah tengah Indonesia lainnya dapat menikmati fenomena Super Blue Moon pada 09.35 Wita.

Proses Terjadinya Blue Moon

Melansir dari detikNews yang mengutip dari NASA, Blue Moon yang merupakan bagian dari Supermoon, terjadi pada saat Bulan berada pada sisi Bumi yang berlawanan dengan Matahari dimana posisi yang dicapainya setiap 29,5 hari. Secara teknis, garis bujur langitnya yakni 180 derajat dari matahari di langit.

Orbit bulan miring sekitar lima derajat dari bidang orbit bumi, jadi meskipun posisi Bulan berada pada bagian belakang Bumi, Bulan tidak berada dalam bayangan Bumi saat mengelilinginya. Ketika melewati bayangan Bumi, detikers dapat melihat gerhana bulan, namun kali ini fenomena tersebut tidak terjadi.

Waktu fase bulan bergantung pada zona waktu seseorang, karena bergantung pada posisi bulan relatif terhadap bumi, bukan pada posisi seseorang di bumi.

Sementara itu, Supermoon mengacu pada saat bulan purnama bertepatan dengan perigee, yaitu titik orbit bulan saat paling dekat dengan bumi. Pada saat-saat tersebut, bulan tampak sedikit lebih besar dan lebih terang, meskipun biasanya tidak terlihat oleh pengamat biasa.

Hal ini terjadi karena orbit bulan tidak berbentuk lingkaran sempurna; sedangkan jarak rata-rata ke bulan adalah 238.855 mil (384.400 kilometer). Menurut NASA, Blue Moon “Supermoon” tampak sekitar 7 persen lebih besar dari biasanya.

Nah itulah informasi terkait jadwal Blue Moon di Indonesia lengkap dengan proses terjadinya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat ya, detikers!

Simak Video “Semua Tentang Fenomena Super Blue Moon yang Perlu Kamu Ketahui!
[Gambas:Video 20detik]
(alk/alk)

Fenomena Blue Moon 30-31 Agustus 2023, Bisa Dilihat Jam Berapa?

Fenomena Blue Moon 30-31 Agustus 2023, Bisa Dilihat Jam Berapa?


Solo

Salah satu fase bulan purnama bernama Blue Moon akan muncul di langit Indonesia pada akhir bulan Agustus 2023 ini. Lantas, mulai jam berapa Blue Moon tersebut bisa dilihat? Berikut informasi lengkapnya.

Dikutip dari laman Space, Blue Moon terjadi ketika ada dua bulan purnama dalam satu bulan kalender. Biasanya, bulan purnama terjadi sekali setiap 29,5 hari, sehingga jarang terjadi dua kali dalam satu bulan.

Pada saat ini, bulan akan menjadi “Blue Moon” dan “Supermoon”. Ini berarti bukan hanya sebagai bulan purnama kedua dalam satu bulan, tetapi juga karena posisinya yang paling dekat dengan Bumi, sehingga terlihat sedikit lebih besar dan lebih terang dari biasanya.

Pada hari yang sama, bulan juga akan berada dalam jarak dekat dengan planet Saturnus. Oleh karena itu, fenomena ini sering disebut juga dengan “Super Blue Moon”

Mengenal Blue Moon

Blue Moon muncul dalam periode sekitar dua setengah tahun sekali. Istilah “Blue Moon,” seperti juga “Supermoon,” sebenarnya tidak memiliki dasar dalam terminologi astronomi. Sementara itu, istilah “Supermoon” merujuk pada saat bulan purnama bersamaan dengan perigee, yaitu titik dalam orbit bulan yang berjarak paling dekat dengan bumi.

Ketika momen ini terjadi, bulan terlihat sedikit lebih besar dan lebih terang, meskipun biasanya hal ini tidak mudah terlihat oleh pengamat biasa. Penyebabnya adalah bentuk orbit bulan yang tidak sempurna. Jarak rata-rata antara bulan dan bumi adalah 238.855 mil (384.400 kilometer), dalam kasus ini jaraknya akan menjadi lebih dekat, yaitu 221.942 mil (357.181 kilometer). Meskipun kita menggunakan istilah

“Supermoon,” sebenarnya bulan bisa berada dalam jarak yang sangat dekat dengan bumi kapan saja, perbedaannya terlihat lebih signifikan ketika terjadi pada fase purnama. Pada “Supermoon” kali ini, sesuai informasi dari NASA, bulan akan mencapai perigee dan akan terlihat sekitar 7 persen lebih besar dari ukuran biasanya.

Blue Moon di Indonesia Bisa Dilihat Jam Berapa?

Dikutip dari akun resmi Instagram Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), @lapan_ri, fenomena Blue Moon di Indonesia bisa dilihat pada Kamis, 31 Agustus 2023 pukul 08.35 WIB, 09.35 WITA, dan 10.35 WIT.

[Gambas:Instagram]

Jadwal Blue Moon 2023. Foto diunggah Rabu, 30 Agustus 2023Jadwal Blue Moon 2023 Foto: dok Instagram Lapan RI @lapan_ri

Adapun untuk melihat Blue Moon tidak diperlukan bantuan alat apapun atau bisa dilihat dengan mata telanjang.

Demikian informasi lengkap mengenai fenomena Blue Moon yang akan muncul di langit Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh Muthia Alya Rahmawati peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

Simak Video “Siap-siap “War” Tiket Indonesia Vs Argentina Segera Dimulai
[Gambas:Video 20detik]
(apl/dil)

Mengenal Fenomena Super Blue Moon yang Muncul 30-31 Agustus

Mengenal Fenomena Super Blue Moon yang Muncul 30-31 Agustus


Makassar

Fenomena astronomi Super Blue Moon akan terjadi pada 30-31 Agustus. Lantas apa itu Super Blue Moon? Apakah bulan akan berwarna biru?

Untuk menjawab pertanyaan yang mungkin terbersit oleh detikers, berikut ini ulasan lengkap tentang fenomena Super Blue Moon. Yuk disimak!

Supermoon

Sebelum mengulas lebih jauh tentang Super Blue Moon, detiker perlu memahami terlebih dahulu tentang Supermoon atau Bulan Super. Melansir laman resmi NASA fenomena Supermoon adalah ketika Bulan bergerak mengelilingi Bumi dalam orbit elips, atau lingkaran memanjang, dengan Bumi lebih dekat ke salah satu sisi elips.

Setiap bulannya, Bulan melewati titik terdekat dengan Bumi (perigee) dan titik terjauh dari Bumi (apogee). Ketika Bulan berada pada atau mendekati titik terdekatnya dengan Bumi pada saat purnama, hal itu disebut “Supermoon”. Selama peristiwa ini, karena jarak bulan purnama sedikit lebih dekat dengan Bumi dibandingkan biasanya, maka bulan akan tampak sangat besar dan terang di langit.

Super Blue Moon

Setelah mengetahui tentang Supermoon, selanjutnya kita ulas tentang Super Blue Moon atau. Istilah Blue Moon atau Bulan Biru ini digunakan ketika fenomena bulan purnama dua kali terjadi dalam satu bulan.

Siklus Bulan adalah 29,5 hari, jadi hanya sedikit lebih pendek dari rata-rata panjang satu bulan kalender. Pada akhirnya, kesenjangan tersebut mengakibatkan bulan purnama terjadi di awal bulan dengan sisa hari yang cukup untuk siklus purnama berikutnya. Hal ini kemudian mengakibatkan terjadi bulan purnama kedua di bulan yang sama.

Dengan kata lain, jika bulan purnama terjadi pada tanggal 1 atau 2 maka kemungkinan besar akan diikuti oleh bulan purnama kedua pada tanggal 30 atau 31. Hal ini terjadi setiap dua hingga tiga tahun sekali.

Namun tidak semua bulan purnama adalah supermoon. Tetapi bulan purnama yang terjadi pada awal Agustus lalu adalah Supermoon. Adapun Bulan Purnama kedua pada Agustus ini disebut Super Blue Moon karena merupakan bulan purnama “Supermoon” kedua yang akan terjadi di bulan Agustus ini.

Apakah Supermoon Selalu Diiringi Super Blue Moon?

Pertanyaan selanjutnya yang mungkin muncul adalah apakah Supermoon akan selalu diiringi dengan Super Blue Moon? Jawabannya adalah tidak.

Istilah “supermoon” digunakan untuk menggambarkan Bulan Purnama yang terjadi dalam satu hari atau lebih setelah perigee, sehingga terjadi tiga hingga empat kali dalam setahun. Sekitar 25 persen dari seluruh bulan purnama merupakan Supermoon, namun hanya 3 persen dari bulan purnama yang merupakan Blue Moon.

Jarak waktu antar Super Blue Moon cukup tidak teratur, bisa mencapai 20 tahun sekali. Namun secara umum, rata-ratanya adalah 10 tahun sekali. Setelah muncul pada 30-31 Agustus 2023, diperkirakan Super Blue Moon muncul lagi sekitar Januari dan Maret 2037.

Apakah Super Blue Moon Berwarna Biru?

Mengingat namanya menggunakan kata “blue” yang artinya “biru”, lantas apakah bulan akan berwarna biru? Jawabannya tidak.

Blue Moon hanyalah istilah yang digunakan untuk bulan purnama kedua di dalam bulan yang sama. warna bulan akan normal pada umumnya bulan purnama.

Ukuran Super Blue Moon

Saat fenomena Supermoon, Bulan akan terlihat 14 persen lebih besar dibandingkan saat Bulan terjauh dari Bumi. Hal ini mirip dengan perbedaan ukuran antara seperempat dan satu nikel. Karena Bulan akan berada dekat dengan Bumi pada orbitnya. Maka Bulan akan tampak sedikit lebih terang dari biasanya.

Waktu Super Blue Moon

Di tahun 2023 ini ada empat kejadian Supermoon yang terjadi secara berurutan. Dua di antaranya terjadi pada bulan yang sama, tepatnya pada Agustus ini.

Melansir detikNews, Fenomena Super Blue Moon akan muncul pada tanggal 30 Agustus 2023 dan dapat disaksikan di wilayah Indonesia pada 31 Agustus 2023. Bagi detikers yang penasaran, berikut ini waktu yang tepat untuk semua wilayah:

  • Pukul 08.35 WIB
  • Pukul 09.35 Wita
  • Pukul 10.35 WIT

Rangkaian Supermoon Tahun 2023

Rangkaian Supermoon ini belum usai. Terakhir, Fenomena Supermoon akan kembali terjadi pada 29 Mendatang.

Untuk lebih lengkapnya, berikut ini daftar jadwal Supermoon tahun 2023:

  • Buck Moon: 3 Juli 2023
  • Sturgeon Moon: 1 Agustus 2023
  • Blue Moon: 30 Agustus 2023
  • Harvest Moon: 29 September 2023.

Nah itulah ulasan tentang Super Blue Moon yang akan muncul pada 30-31 Agustus 2023. Semoga bermanfaat ya detikers!

Simak Video “Dua Kelompok Suporter PSM di Makassar Tawuran, 28 Orang Ditangkap
[Gambas:Video 20detik]
(alk/urw)

10 Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam Lengkap Sesuai Strukturnya

10 Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam Lengkap Sesuai Strukturnya

Sonora.ID- Berikut ini adalah ulasan tentang 10 Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam Lengkap Sesuai Strukturnya.

Fenomena alam selalu memukau dan memicu rasa ingin tahu manusia terhadap keajaiban alam semesta.

Dalam artikel ini, kita akan mengupas sepuluh fenomena alam yang menakjubkan dan mengagumkan.

Teks eksplanasi akan memberikan pemahaman lebih mendalam tentang apa yang terjadi di balik fenomena-fenomena ini.

Baca Juga: 5 Contoh Teks Eksposisi 3 Paragraf, Lengkap dengan Berbagai Tema!

1. Aurora Borealis dan Aurora Australis

Aurora Borealis, juga dikenal sebagai Cahaya Utara, dan Aurora Australis, atau Cahaya Selatan, adalah fenomena cahaya yang menghiasi langit di daerah kutub.

Fenomena ini disebabkan oleh partikel-partikel bermuatan dari matahari yang berinteraksi dengan atmosfer Bumi.

Ketika partikel-partikel ini bertabrakan dengan molekul-molekul udara, mereka menghasilkan cahaya yang memikat dengan berbagai warna, menciptakan tontonan yang spektakuler di langit malam.

Baca Juga: 4 Contoh Teks Argumentasi tentang Lingkungan, Paling Lengkap!


TERKINI

22 Agustus 2023 21:15 WIB

22 Agustus 2023 21:10 WIB

22 Agustus 2023 20:55 WIB

22 Agustus 2023 20:20 WIB

Mengapa Fenomena Hujan Meteor Perseid 2023 Istimewa?

Mengapa Fenomena Hujan Meteor Perseid 2023 Istimewa?

KOMPAS.com – Hujan meteor Perseid malam ini, Sabtu (12/8/2023) akan menjadi fenomena yang istimewa tahun 2023 ini. Sebab, hujan meteor tersebut akan jauh lebih terang dari tahun-tahun sebelumnya.

Fenomena hujan meteor Perseid adalah peristiwa yang selalu dinanti para pemburu fenomena langit.

Lantas, apa yang membuat fenomena langit ini istimewa dan menarik untuk diamati?

Perseid berasal dari rasi bintang Perseus dan meteor-meteor yang melesat dari konstelasi ini berasal dari puing-puing berupa debu dan es dari Komet 109P/Swift-Tuttle yang tampak menghujani Bumi saat melintasi atmosfer planet ini.

Puncak hujan meteor Perseid tahun ini, akan terjadi mulai tengah malam hingga dini hari. Seluruh dunia, termasuk di Indonesia, dapat mengamati dan menyaksikan parade langit yang spektakuler ini.

Baca juga: Mengenal Hujan Meteor Perseid, Fenomena yang Terjadi Setiap Agustus

Seperti dilansir dari Space, fenomena puncak hujan meteor Perseid 2023, tengah malam nanti, akan tahun yang paling cerah.

Salah satu penyebabnya, karena cahaya Bulan hanya akan menerangi 10 persen. Didukung dengan lokasi pengamatan yang rendah polusi cahaya, maka hujan meteor ini akan dapat disaksikan dengan mata telanjang.

Hujan meteor Perseid yang terjadi pada tahun 2022 lalu, cahaya meteor yang terbakar saat melintasi atmosfer sangat redup.

Hal itu disebabkan oleh sinar bulan purnama yang sangat terang, sehingga membuat cahaya selama puncak hujan meteor Perseid yang melintas lebih redup.

Baca juga: Fenomena Langit Agustus 2021: Hujan Meteor Perseid hingga Asteroid Lewat Dekat Bumi

 

Jadi, fenomena hujan meteor Perseid kali ini akan istimewa. Sebab, bulan hanya akan menyinari 10 persen selama puncak hujan meteor terjadi malam nanti pukul 00.14 WIB hingga menjelang fajar.

Selain itu, menurut NASA, selama puncak fenomena ini berlangsung, Anda akan melihat setidaknya 100 meteor per jam yang akan menghujani langit malam.

Umumnya, saat hujan meteor terjadi di tahun-tahun tanpa cahaya Bulan, jumlah meteor per jamnya akan cenderung lebih tinggi.

Pada puncaknya, seperti pada tahun 2016, jumlah atau laju meteor saat fenomena hujan meteor ini terjadi bisa mencapai 150=200 meteor per jam.

Untuk bisa melihat puncak dari fenomena hujan meteor Perseid, pastikan Anda berada di tempat yang gelap dan rendah polusi cahaya.

Baca juga: Kapan Puncak Hujan Meteor Perseid 2023 di Indonesia?


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

VIDEO Heboh Fenomena Alam Hujan Meteor Perseid pada 13 Agustus 2023, Begini Cara Melihatnya

VIDEO Heboh Fenomena Alam Hujan Meteor Perseid pada 13 Agustus 2023, Begini Cara Melihatnya

SERAMBINEWS.COM – Jagad maya dihebohkan dengan kabar fenomena alam langka yang akan terjadi pada Sabtu-Minggu tanggal 12-13 Agustus 2023.

Pasalnya pada hari tersebut kita bisa menyaksikan fenomena alam langka yang sangat sayang apabila dilewatkan.

Fenomena alam tersebut ialah hujan meteor Perseid.

Dilansir Kompas, Kepala Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Emanuel Sungging mengungkapkan, puncak hujan meteor perseid di Indonesia dapat dilihat selama waktu pengamatan pukul 00.14-05.36 WIB.

Selain itu, ia menyampaikan bahwa hujan meteor perseid tersebut merupakan fenomena yang sepanjang tahun ada di Indonesia.

Lebih lanjut Emanuel mengungkapkan, hujan meteor perseid terjadi kala Bumi mengelilingi Matahari dan sering kali melewati wilayah debu kosmis dalam tata surya.

Di mana, debu kosmis tersebut menjadi sumber hujan meteor ketika debu masuk atmosfer Bumi.

Sedangkan dilansir dari Live Science, cara terbaik untuk melihat bintang jatuh adalah dengan mencari tempat pengamatan yang terpencil dan jauh dari lampu kota.

Baca juga: VIDEO Puncak Hujan Meteor Perseid Capai 100 Meteor/Jam dan Tampak di Seluruh Langit Indonesia

Lalu kita hanya perlu membuat mata terbiasa dengan kegelapan selama 20 menit, kemudian kita bisa duduk atau berbaring santai sambil melihat ke langit.

Meskipun meteor-meteor tersebut tampaknya berasal dari Perseus, namun meteor-meteor tersebut dapat muncul di langit mana pun.

Tahun ini, dikatakan puncaknya akan terjadi saat dua hujan meteor minor, Southern Delta Aquariids dan Alpha Capricornids sedang aktif.

Dikabarkan bahwa kita dapat melihat hujan meteor sangat jelas dengan mata telanjang tanpa perlu menggunakan alat.

Hujan meteor perseid adalah salah satu pertunjukan bintang jatuh yang paling produktif tahun ini.

Dilansir American Meteor Society, sebanyak 100 meteor per jam diperkirakan akan terlihat selama waktu puncaknya.

Waktu puncak absolut perseid diprediksi akan terjadi pada tengah malam pada tanggal 13 Agustus.

Dikatakan pula waktu puncak hujan meteor perseid akan berlangsung sekitar 16 jam.(*)

Baca juga: Sejumlah Fenomena Alam Hiasi Langit di Bulan Juli Ini, Mulai dari Supermoon sampai Hujan Meteor

Hujan Meteor Perseid 12-13 Agustus 2023: Apa Itu dan Cara Menikmati Fenomena Langit Spektakuler Ini

Hujan Meteor Perseid 12-13 Agustus 2023: Apa Itu dan Cara Menikmati Fenomena Langit Spektakuler Ini

Meteor Perseid melintas di langit di atas lokasi perkemahan di gurun Negev dekat kota Mitzpe Ramon, Israel pada 11 Agustus 2020. Hujan meteor ini terjadi setiap tahun sekitar bulan Agustus, saat Bumi melayang melalui awan yang ditinggalkan oleh komet raksasa 109P / Swift-Tuttle. (MENAHEM KAHANA/AFP)

Ketika menafsirkan surat Al-Mulk ayat 5, seorang ahli tafsir masa tabi’in, Qatadah rahimahullah, mengatakan,

خَلَقَ هَذِهِ النُّجُومَ لِثَلَاثٍ : جَعَلَهَا زِينَةً لِلسَّمَاءِ ، وَرُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ ، وَعَلَامَاتٍ يُهْتَدَى بِهَا ؛ فَمَنْ تَأَوَّلَ فِيهَا بِغَيْرِ ذَلِكَ : أَخْطَأَ ، وَأَضَاعَ نَصِيبَهُ ، وَتَكَلَّفَ مَا لَا عِلْمَ لَهُ بِهِ“Allah menciptakan bintang untuk 3 hal: Allah jadikan sebagai penghias langit, sebagai pelempar setan, dan sebagai tanda alam untuk petunjuk arah. Maka siapa yang menggali tentang bintang, selain 3 hal tersebut, dia keliru, menyia-nyiakan jatahnya, dan membebani diri dengan sesuatu yang sama sekali dia tidak memilikimodal ilmu tentangnya.” (HR. Bukhari dalam shahihnya secara muallaq, 4/107).

Yang beliau maksud dengan memahami selain 3 hal tersebut adalah menggunakan memahami bintang untuk astrologi (bukan astronomi), seperti zodiak atau ramalan bintang.

Sementara itu, As-Syaukani menafsirkan firman Allah (yang artinya), ‘Aku jadikan bintang itu sebagai pelempar setan’, beliau mengatakan,

الرجم في اللغة هو الرمي بالحجارة‘Rajam (pelempar) secara bahasa artinya, melempar dengan batu.’ (Fathul Qadir, 3/179)Bagaimana dengan Meteorit?Ada beberapa catatan yang perlu kita perhatikan, sehingga bisa memahami lebih seksama.

Pertama, bahwa sesungguhnya Al-Quran bukanlah kitab astronomi, bukan pula kitab fisika. Karena itu, anda tidak akan menjumpai penjelasan tentang astronomi atau fisika secara panjang lebar dari Al-Quran. Sebaliknya, Al-Quran adalah firman Allah yang memberikan penjelasan dari sisi syariah, yang bisa jadi tidak dibahas dalam ruang lingkup fisika atau ilmu eksak lainnya. Yang dijelaskan oleh Al-Quran adalah masalah ghaib yang itu di luar jangkauan kajian manusia.

Sebagai orang yang beriman, ketika kita hendak memahami penjelasan syariat yang bisa jadi dianggap tidak masuk akal, sikap yang harus kita kedepankan adalah pasrah dan meyakininya. Bukan ‘ngeyel’ dengan mengingkari dan menolaknya. Karena sesuatu yang tidak masuk akal itu, di luar jangkauan kemampuan nalar manusia.

Ketika Allah memberitakan bahwa komet yang memancarkan cahaya itu adalah bintang yang Allah gunakan untuk melempar setan, maka sikap yang harus kita kedepankan adalah sami’na wa amannaa, kami dengar dan kami mengimaninya. Meskipun, dalam kajian astronomi atau ilmu falak, semacam ini tidak pernah dibahas.

Kedua, jika kita memahami keterangan ayat dan hadis, serta penjelasan ulama di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa sesungguhnya tidak ada pertentangan antara penjelasan syariah dengan kesimpulan ahli astronomi.

Persatuan Astronomi Internasional pada sidang umum IX tahun 1961 mendefinisikan meteoroid sebagai berikut :

Sebuah benda padat yang berada/bergerak dalam ruang antarplanet, dengan ukuran lebih kecil daripada asteroid dan lebih besar daripada sebuah atom atau molekul.Ketika memasuki atmosfer sebuah planet, meteoroid akan terpanaskan dan akan menguap sebagian atau seluruhnya. Gas-gas di sepanjang lintasannya akan terionisasi dan bercahaya. Jejak dari gas bercahaya ini disebut sebagai meteor, atau bintang jatuh. Jika sebagian meteoroid ini mencapai tanah, maka akan disebut sebagai meteorit.

Fenomena Supermoon 1 Agustus, Ini Sunnah saat Melihat Bulan Purnama

Fenomena Supermoon 1 Agustus, Ini Sunnah saat Melihat Bulan Purnama


Jakarta – Fenomena Supermoon akan berlangsung pada 1 Agustus 2023 malam ini dan bisa disaksikan di wilayah Indonesia. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menjelaskan sunnah saat melihat bulan purnama.

Melansir Almanac, Supermoon adalah bulan purnama yang tampak lebih besar dari bulan purnama biasa karena posisi Bulan lebih dekat dengan Bumi (berada di dekat perigee atau titik orbit Bulan yang paling dekat dengan Bumi).

Istilah Supermoon diperkenalkan oleh astrologer Richard Nolee pada tahun 1979. Supermoon hanya terjadi ketika Bulan berada dalam jarak 90 persen dari perigee.

Dalam Islam, fenomena bulan purnama merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT juga bersumpah demi bulan purnama sebagaimana disebutkan dalam buku 40 Sumpah Terdahsyat karya Muhammad Hatta al-Fattah.

Allah SWT berfirman,

وَالْقَمَرِ اِذَا اتَّسَقَۙ ١٨

Artinya: “dan demi bulan apabila jadi purnama,” (QS Al Insyiqaq: 18)

Sunnah saat Melihat Bulan Purnama

Sayyid Sabiq dalam kitab Fiqih Sunnah menukil sebuah hadits dari Jabir bin Abdullah al-Bajli yang menceritakan tatkala ia sedang duduk bersama Rasulullah SAW, beliau sedang memperhatikan bulan purnama lalu bersabda,

إنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا الْقَمَرَ لَا تُضَامُونَ فِي رُؤْيَتِهِ فَإِنْ اسْتَطَعْتُم أن لا تُغلَبُوا عَلَى صَلَاة قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْس وَقَبْلَ غُرُوهَا فَافْعَلُوا ثُمَّ قَرَأَ وَسَبِّحْ يحمد ربك قبل طلوع الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ

Artinya: “Sungguh, kalian akan melihat Tuhan kalian, seperti kalian lihat bulan purnama ini. Kalian tidak akan rugi dalam melihat-Nya. Jika kalian bisa melaksanakan salat sebelum fajar menyingsing dan matahari terbenam, maka lakukanlah!” Lalu beliau membaca ayat, “Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum matahari terbit, dan sebelum terbenam.”

Hadits tersebut diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahih Bukhari, Kitab Ash-Shalah, Bab Fadhli Shalah al-Fajar; Muslim dalam Shahih Muslim, Kitab al-Masajid, Bab Fadhl Shalatai ash-Shubhi wa al-‘Ashri; dan Abu Dawud dalam Sunan Abi Dawud, Kitab as-Sunnah, Bab fi ar-Ru’yah.

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Thalhah bin Ubaidillah, Rasulullah SAW senantiasa berdoa ketika melihat bulan purnama. Berikut bacaan doanya,

اَللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيْمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالإِسْلَامِ ، رَبِّي وَرَبُّكَ الله

Allâhumma ahillahu ‘alainâ bil amni wal îmâni was salâmati wal islâmi. Rabbi wa rabbukallah

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah setiap permulaan bulan bagi kami dengan kebaikan, keimanan, perdamaian, dan keislaman. Tuhanku dan tuhanmu adalah Allah.”

Selain itu, umat Islam dianjurkan untuk membaca tasbih dan mengagungkan Allah SWT ketika melihat kekuasaan Allah SWT yang dahsyat dan membuat takjub dan kagum.

Simak Video “Awas! Kenali Dampak Supermoon 1 Agustus 2023
[Gambas:Video 20detik]
(kri/erd)

Fenomena Supermoon 1 Agustus 2023, Bisa Dilihat Jam Berapa?

Fenomena Supermoon 1 Agustus 2023, Bisa Dilihat Jam Berapa?


Solo

Pada bulan Agustus 2023 akan terjadi dua fenomena Bulan Purnama Super atau Supermoon. Salah satunya adalah Sturgeon Moon atau Bulan Sturgeon yang terjadi pada 1 Agustus 2023.

Sementara itu, fenomena Supermoon berikutnya akan terjadi pada akhir bulan Agustus 2023, yaitu Blue Moon atau Bulan Biru. Lantas, jam berapa fenomena Supermoon tersebut terjadi? Simak informasi lengkapnya.

Supermoon Adalah

Dikutip dari laman resmi Space, Supermoon adalah fenomena langit berupa bulan purnama yang terjadi bertepatan dengan jarak terdekat dengan bumi. Fenomena ini memperlihatkan bulan sedikit lebih terang dan lebih dekat dari biasanya, meski perbedaannya sulit dilihat dengan mata secara langsung.

Selama Supermoon, jarak bulan dengan bumi hanya 224.895 mil (361.934 kilometer) dibandingkan dengan jarak rata-rata sekitar 238.000 mil (382.900 km).

Adapun Supermoon ini dapat menyebabkan kecerahan bulan meningkat sebanyak 30% dan peningkatan 14% pada cakram bulan seperti terlihat dari Bumi. Namun, detail tersebut tidak dapat terlihat jelas dengan mata telanjang.

Sturgeon Moon dan Blue Moon Agustus 2023

Mengutip CNN.com, bulan purnama minggu ini juga disebut “Bulan Sturgeon”. Di Amerika Serikat, Sturgeon Moon ini dapat dilihat sekilas setelah matahari terbenam pada hari Selasa, dengan melihat ke arah tenggara.

Kemudian, pada 30 Agustus, bulan purnama akan muncul di titik terdekat dengan planet kita tahun ini, yaitu sekitar 222.043 mil (357.344 kilometer). Bulan Biru atau Blue Moon dalam bahasa umum, mengacu pada bulan purnama kedua yang terjadi dalam bulan kalender yang sama, yang biasanya terjadi hanya sekali setiap dua setengah tahun. Terakhir kali, Blue Moon terjadi pada Oktober 2020.

Sturgeon Moon 1 Agustus 2023 Bisa Dilihat Jam Berapa di Indonesia?

Dilihat detikJateng melalui akun Instagram BRIN, bagi masyarakat Indonesia yang penasaran dan ingin melihat fenomena Supermoon atau Bulan Sturgeon bulan ini bisa melihatnya pada Rabu, 2 Agustus 2023 dini hari mulai pukul 01.31 WIB, 02.31 WITA dan 03.31 WIT.

Berikut ini detail jadwal fenomena Supermoon tahun ini dikutip dari laman Space:

  • Buck Moon: 3 Juli 2023
  • Sturgeon Moon: 1 Agustus 2023
  • Blue Moon: 30 Agustus 2023
  • Harvest Moon: 29 September 2023

Adapun fenomena Supermoon, Sturgeon Moon ini bisa dilihat tanpa bantuan alat apapun atau bisa dilihat dengan mata telanjang.

Demikian informasi lengkap Supermoon yang bernama Sturgeon Moon pada 1 Agustus 2023 dan bisa dilihat di Indonesia pada Rabu, 2 Agustus 2023 dini hari.

Simak Video “Penampakan Supermoon Pertama di Tahun 2023
[Gambas:Video 20detik]
(aku/rih)