Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah melakukan serah terima naskah seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2023.
Serah terima naskah soal dilakukan oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia Kemendikbudristek Ambar Musyarifah kepada Asisten Deputi Perancangan Jabatan, Perencanaan, dan Pengadaan SDM Aparatur Kementerian PANRB Aba Subagja, Kamis (10/8/2023).
Adapun, isi naskah tersebut antara lain kompetensi manajerial, sosial kultural, dan wawancara PPPK serta seleksi kompetensi dasar CPNS tahun 2023.
Naskah soal CASN ini disusun oleh 173 penulis dari 35 universitas dan lembaga. Keseluruhan proses penyusunan soal, mulai dari penyusunan kisi-kisi hingga telaah bahasa telah menggunakan sistem pengamanan teknologi yang ketat yang digawangi oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta diawasi oleh Kementerian PANRB, Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Panita Seleksi Nasional atau Panselnas menetapkan formasi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) lebih sedikit dari yang direncanakan, yaitu 572.496 formasi. PPPK sebesar 543.593 dan CPNS 28.903 formasi.
Formasi CPNS hanya dibuka untuk tingkat pemerintah pusat sedangkan di daerah hanya khusus PPPK. Dengan demikian, alokasi formasi CASN untuk pemerintah pusat sebanyak 28.903 untuk CPNS dan 49.959 untuk PPPK.
Adapun di pemerintah daerah alokasi formasinya yang khusus PPPK terdiri dari formasi PPPK Guru sebanyak 296.084, lalu 154.724 untuk PPPK Tenaga Kesehatan, dan 42.826 bagi PPPK Teknis.
Kali ini, pemerintah akan menjunjung asas keadilan. Tidak ada lagi, praktik ‘titip’ dalam seleksi ASN. Hal ini ditegaskan langsung oleh Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas.
“Kami menjamin semuanya fair, tidak bisa titip-menitip. Kita berharap ASN bisa melahirkan kinerja berdampak yang dapat dirasakan masyarakat, sesuai arahan Presiden Joko Widodo,” jelas Anas.
Anas mengatakan, formasi ini merupakan dampak sejumlah arah kebijakan rekrutmen ASN 2023. Pertama, karena fokus pada pelayanan dasar dengan guru dan tenaga kesehatan menjadi formasi yang paling banyak disediakan. “Hampir 80 persen formasi 2023 untuk guru dan tenaga kesehatan,” ujar Anas.
Arah kebijakan kedua adalah memberi kesempatan rekrutmen untuk talenta digital dan data scientist. Ketiga, mengurangi rekrutmen pada formasi yang akan terdampak transformasi digital.
Anas menambahkan, rekrutmen ASN 2023 juga sebagai upaya menyelesaikan penataan tenaga non-ASN atau yang biasa disebut tenaga honorer. Jumlah tenaga non-ASN kin8 sebanyak 2,3 juta, dan saat ini dalam proses diaudit BPKP bersama BKN.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Gawat! ‘Nabrak’ Tahun Pemilu, Lowongan CPNS Terancam Batal
(haa/haa)