10 Geopark Indonesia yang diakui UNESCO

10 Geopark Indonesia yang diakui UNESCO

Bisnis.com, JAKARTA – UNESCO Global Geopark (UGG) adalah penghargaan khusus yang diberikan oleh UNESCO bagi beberapa geopark terbaik di seluruh dunia.

Geopark sendiri adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur geologi terkemuka, di mana masyarakat setempat juga berperan serta melindungi warisan alam tersebut.

Hingga saat ini, ada 10 geopark di Indonesia yang masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark. Lantas apa saja geopark di Indonesia yang berhasil masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark?

Dilansir dari laman Kemenparekraf, Jumat (29/9/2023), berikut adalah 10 geopark Indonesia yang diakui UNESCO.

1. Geopark Batur – Bali

Berlokasi di Kintamani, Bangli, Bali, Gunung Batur merupakan gunung api aktif dengan ketinggian 1717 meter di atas permukaan laut.

Gunung Batur dikenal sebagai destinasi wisata primadona di Bangli dengan kawah, kaldera, serta danaunya yang memikat hati siapa saja yang mengunjunginya.

Kaldera yang begitu besar, dan danaunya yang berbentuk bulan sabit menjadikan Gunung Batur sebagai salah satu UNESCO Global Geopark pada 20 September 2012.

Gunung Batur juga memiliki Desa Trunyan sebagai desa wisata dengan keunikan tradisi pemakaman. Jika biasanya mayat dikubur, di Trunyan mayat hanya digeletakkan begitu saja di atas tanah.

2. Geopark Gunung Sewu – Gunungkidul (DIY), Wonogiri (Jawa Tengah), Pacitan (Jawa Timur)

Deretan pegunungan yang terbentang di sepanjang Pantai Selatan di Kabupaten Gunung Kidul DIY, Kabupaten Wonogiri di Jateng, sampai Kabupaten Tulungagung di Jatim, dinamai Pegunungan Sewu.

Sebagai ciri khas, pegunungan tersebut memiliki batuan kapur, serta kawasan karst yang unik nan indah. Terdiri dari 40.000 bukit karst, kawasan karst di Pegunungan Sewu merupakan yang terpanjang di Jawa.

3. Geopark Gunung Ciletuh – Sukabumi, Jabar

Merupakan satu-satunya di Jawa Barat, Geopark Ciletuh mengusung konsep pengelolaan kawasan yang menyerasikan keragaman hayati, geologi, dan budayanya melalui prinsip konservasi, edukasi, serta pembangunan berkelanjutan di delapan kecamatan di Pelabuhan Ratu, SUkabumi, dengan luas 128 ribu hektar.

Berbagai potensi yang ada di Ciletuh seperti lanskap gunung, air terjun, sawah, dan ladang menjadikannya sebagai salah satu UNESCO Global Geopark sejak 2015.

4. Geopark Rinjani – Lombok, NTB

Memiliki ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut dan dikenal sebagai gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia, Gunung Rinjani ditetapkan sebagai salah satu UNESCO Global Geopark pada 12 April 2018.

Karena keindahan yang dimilikinya, Gunung Rinjani menjadi gunung favorit para pendaki dan pecinta alam Indonesia. Taman Nasional Gunung Rinjani memiliki luas 41.330 hektar. Pantai Semeti hingga ke timur Tanjung Ringgit juga masuk dalam area situs Geopark Gunung Rinjani.

5. Geopark Belitung – Kepulauan Babel

Memiliki keberagaman geologia, seperti lanskap alam, bebatuan, mineral, proses geologis dan tektonik, serta evolusi bumi yang telah terjadi di Belitung menjadikan Geopark yang berada di Kepulauan Bangka Belitung ini masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark.

Daya tarik lainnya dari geopark ini adalah perpaduan budaya, biologis, dan geografisnya yang saling berkaitan. Selain itu, beragam fauna dan flora unik yang hidup di Belitung juga menambah daya tarik geopark ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google
News

Google Doodle Rayakan 3 Tahun Danau Toba Jadi UNESCO Global Geopark

Google Doodle Rayakan 3 Tahun Danau Toba Jadi UNESCO Global Geopark

Jakarta, CNN Indonesia

Untuk merayakan tiga tahun Danau Toba masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark, Google Doodle hari ini (31/8) menampilkan gambar danau kawah terbesar di dunia yang terletak di Sumatera Utara tersebut.

Tepat pada 31 Agustus 2020 atau tiga tahun lalu, Danau Toba diumumkan menjadi UNESCO Global Gepoark. Bukan rahasia lagi bahwa danau ini merupakan kebanggaan masyarakat Sumatera Utara.

“Doodle hari ini merayakan Danau Toba di pulau Sumatra, Indonesia. Ini adalah danau kawah terbesar di dunia dan salah satu danau terdalam di dunia. Pada hari ini di tahun 2020, Danau Toba ditetapkan sebagai Global Geopark UNESCO,” demikian tulis Google dalam situs resminya, Kamis (31/8).

Sejak 15 juli 2019, Danau Toba menjadi salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas di tanah air. Keindahan Danau Toba dan alam sekitarnya menjadi aset berharga bagi pariwisata Indonesia.

Danau yang terbentuk akibat aktivitas vulkanisme gunung berapi ini adalah danau terbesar dan terluas di Asia Tenggara. Luasnya mencapai 1.265 km persegi dengan panjang 100 km dan lebar 30 km. Kedalamnya 569 m.

Pemandangan alam mengagumkan dan sejumlah lokasi hidden gem di wilayah Danau Toba memancing wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk datang ke destinasi wisata ini.

Terdapat puluhan air terjun yang indah dan eksotis di sekitar Danau Toba, seperti Air Terjun Sipiso-piso, Air Terjun Binangalom, Air Terjun Sampuran Efrata, dan Air Terjun Simarjarunjung.

Berdasarkan buku Asal-Usul Terjadinya Danau Toba yang disusun oleh Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark, Danau Toba terletak di ketinggian 905 meter di atas permukaan laut.




Pemandangan Danau Toba dilihat dari Panatapan Huta Ginjang, Kecamatan Muara, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Selasa (22/3). (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)Pemandangan Danau Toba di Sumatera Utara. (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)

Kawah Danau Toba memiliki luas yang sangat besar, yang disebut dengan kaldera. Geopark Kaldera Toba meliputi tujuh kabupaten yaitu Tapanuli Utara, Toba Samosir, Simalungun, Karo, Dairi, Humbang Hasundutan, dan Samosir.

Danau Toba sendiri dikelilingi tujuh kabupaten yakni Toba, Samosir, Simalungun, Karo, Dairi, Humbang Hasundutan, dan Tapanuli Utara.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]

Google Doodle Hari Ini Tampilkan Danau Toba, Rayakan 3 Tahun Penetapan UNESCO Global Geopark

Google Doodle Hari Ini Tampilkan Danau Toba, Rayakan 3 Tahun Penetapan UNESCO Global Geopark

RADARSOLO.COM – Hari ini tepatnya di pengujung bulan Agustus, Google menampilkan Doodle Danau Toba di Pulau Sumatera.

Dalam keterangannya, Google Doodle ini ditampilkan untuk merayakan Danau Toba yang pada 31 Agustus 2020 lalu ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark.

Danau Toba di Sumatera Utara menawarkan pemandangan yang sangat indah, dan menjadi salah satu destinasi wisata terkemuka di Indonesia.

Danau Toba adalah danau kawah terbesar di dunia dan salah satu danau terdalam di dunia.

Baca Juga: Google Doodle Ikut Rayakan Keberhasilan Misi Chandrayaan-3 Milik India, Mendarat di Kutub Selatan Bulan

Danau Toba merupakan kaldera yang terbentuk karena erupsi besar gunung berapi di kawasan tersebut.

Kaldera Toba meletus lebih dari 74.000 tahun yang lalu dan menciptakan Danau Toba. Letusan besar tersebut menyebabkan ruang magma gunung berapi tersebut runtuh, yang akhirnya membentuk pulau yang sekarang dikenal sebagai Samosir.

Pulau Samosir ini merupakan tujuan wisata terkenal dan menjadi rumah bagi beberapa suku etnis Pribumi.

Merayakan Danau Toba, penting juga untuk mengenal masyarakat adat Batak Toba yang merupakan penghuni asli danau tersebut. Desa-desa tradisional mereka yang penuh dengan pasar lokal dan rumah-rumah menakjubkan menarik pengunjung yang penasaran dari berbagai penjuru.

Di desa-desa, wisatawan biasa melihat tarian tradisional seperti Tor-Tor dan suvenir ukiran kayu asli.

Baca Juga: Sosok Prof Dr Sulianti Saroso yang Jadi Google Doodle Hari Ini, Dokter Wanita Paling Berpengaruh

Banyak wisatawan juga mengunjungi Danau Toba karena beragam atraksi dan keajaiban alamnya yang menakjubkan.

Wisatawan yang suka akan tantangan juga bisa mengunjungi Huta Ginjang untuk bermain paralayang. Atau bagi wisatwan  yang lebih menyukai air dapat bersantai di pantai atau bermain kayak melintasi danau.

Selain itu, ada air terjun Sipiso-Piso, yang menjadi salah satu air terjun tertinggi di Indonesia, dengan ketinggian mencapai 120 meter. (ria)