Arab Saudi Getol Investasi Olahraga, Apa Motivasinya?

Arab Saudi Getol Investasi Olahraga, Apa Motivasinya?

Sportwashing adalah istilah ketika suatu negara memanfaatkan kecintaan publik terhadap olah raga untuk membersihkan reputasi buruknya sendiri.

“Semangat dari sportwashing adalah mencoba hapus pembuatan citra negatif dari masa lalu dan menggantinya dengan wajah lebih positif, tersenyum dan sporty,” ujar Boykoff.

Ketika LIV Golf pertama kali muncul di kancah sebagai saingan PGA Tour yang sudah mapan, LIV Golf secara efektif membagi olah raga menjadi dua. Liga baru memikat pemain PGA dengan janji pembayaran yang besar dan terjamin.

Petahana PGA segera melarang pemain. Namun, PGA membuat perubahan pada Juni setelah negosiasi yang dilaporkan tidak disadari oleh beberapa anggota dewannya, dua liga bergabung.

Gubernr PIF, Yasir Al-Rumayyan akan menjadi ketua liga golf gabungan yang baru.

Haykel melihat pendekatan yang lebih pragmatis untuk masuknya Arab Saudi ke golf. “Mereka mencoba menarik investasi asing langsung. Banyak orang yang sangat kaya bermain golf. Jadi itu salah satu alasan untuk pergerakan golf,” ujar dia.

Musim panas ini, investasi Arab Saudi membalikkan olah raga global lainnya yakni sepak bola.

Setelah Cristiano Ronaldo bergabung dengan tim yang berbasis di Riyadh, Al-Nassr pada Desember 2022 dengan kontrak USD 200 juta yang dilaporkan per musim, sejumlah pemain terkenal lainnya ikuti serangkaian pergerakan dana besar.

Selain itu, klub Jeddah Al-ittihad merekrut dua Prancis Karim Benzema- pemenang Ballon d’Or dan N’Golo Kante dengan gaji tahunan masing-masing lebih dari USD 100 juta.

Mengikuti keduanya adalah pemain lain dari liga top Eropa, beberapa di antaranya masih dalam masa puncaknya dan dapat terus bersaing di level tertinggi, ditambah pemain lain yang lebih rendah yang terpikat oleh gaji yang sebelumnya hanya untuk super bintang.