The Gunners Akhiri Rekor Buruk di Goodison Park

The Gunners Akhiri Rekor Buruk di Goodison Park


Liverpool

Arsenal meraih kemenangan 1-0 di markas Everton. The Gunners pun mengakhiri rekor buruk tidak pernah menang di Goodison Park dalam enam tahun terakhir.

Matchday kelima Liga Inggris mempertemukan Everton vs Arsenal di Goodison Park, Minggu (17/9/2023) malam WIB. Tim tamu tampil dominan sepanjang 2×45 menit.

Arsenal melepaskan 13 tembakan percobaan (4 on target) dan 75 persen penguasaan bola. Statistik Meriam London jauh lebih baik daripada Everton yang membuat 8 shots (1 on target) dan 25 persen ball possession.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gabriel Martinelli sempat membawa Arsenal unggul 1-0 pada menit ke-19 lewat bola tembakan jarak dekat. Namun, gol winger Brasil itu dianulir karena pelanggaran offside yang dilakukan Eddie Nketiah sebelum terjadinya gol.

Arsenal baru benar-benar bisa memecah kebuntuan pada menit ke-69. Leandro Trossard sukses menyarangkan bola ke gawang Everton usai mendapat umpan dari Bukayo Saka.

Gol Trossard menjadi satu-satunya gol yang tercipta hingga akhir pertandingan. Arsenal menang 1-0 atas Everton.

Ini menjadi kemenangan pertama Arsenal di kandang Everton sejak Oktober 2017. Sebelumnya The Gunners kalah empat kali dan seri sekali dalam lima lawatan ke Goodison Park.

Mikel Arteta mengapresiasi kemenangan timnya atas Everton. Manajer Arsenal itu terutama senang karena bisa membawa Meriam London meraih tiga poin dengan tampil dominan di Goodison Park.

“Sudah lama sekali tanpa kemenangan di sini. Kami memainkan pertandingan hebat, kami tidak menyia-nyiakan apa pun. Kami mendominasi permainan dan menciptakan banyak peluang. Skor seharusnya bisa lebih besar,” kata Arteta usai laga Everton vs Arsenal, dilansir dari BBC.

“Saya sangat menikmati ini. Melawan Manchester United, saya melihat wajah saya setelahnya dan itu sedikit melegakan. Ini adalah kenikmatan,” dia menambahkan.

“Sebelas pemain bermain sangat baik. Kami mempunyai banyak peluang, kami sabar dan Leandro menghasilkan penyelesaian luar biasa untuk memenangkan pertandingan,” jelasnya.

Kemenangan ini membawa Arsenal ke posisi 4 klasemen sementara Liga Inggris dengan 13 poin. Everton masih terjerembab di urutan ke-18 dengan 1 poin.

Simak Video “Arteta Beri Selamat untuk Man City: Mereka Pantas Juara
[Gambas:Video 20detik]
(bay/bay)

Jebakan Arsenal di Goodison Park

Jebakan Arsenal di Goodison Park

Manajer Arsenal Mikel Arteta menenangkan pemainnya saat melawan Newcastle United pada laga Liga Inggris di Stadion St James’ Park, Newcastle, Minggu (8/5/2023).
AFP/LINDSEY PARNABY

Manajer Arsenal Mikel Arteta menenangkan pemainnya saat melawan Newcastle United pada laga Liga Inggris di Stadion St James’ Park, Newcastle, Minggu (8/5/2023).

LIVERPOOL, SABTU — Meskipun saban musim tertatih-tatih keluar dari ancaman zona degradasi, Everton selalu memberikan lara bagi Arsenal setiap tampil di markas sendiri, Stadion Goodison Park. ”Si Meriam” belum pernah membawa pulang tiga poin dari laga tandang kontra Everton sejak 2017.

Noda catatan negatif itu menghadirkan motivasi bagi Arsenal ketika kembali datang ke Goodison Park pada duel pekan kelima Liga Inggris, Minggu (17/9/2023) pukul 22.30 WIB. Terakhir, Arsenal mengalahkan Everton di duel tandang, Oktober 2017, berkat keunggulan mutlak, 5-2.

Setelah itu, Arsenal menelan empat kekalahan dan sekali imbang di kandang Everton. Bahkan, tiga pertandingan terakhir di Goodison Park berakhir dengan kekalahan. Padahal, di tiga duel itu, Arsenal telah diasuh Mikel Arteta yang notabene dikenal sebagai salah satu legenda Everton di era modern.

Arteta mengatakan, kegagalan membawa pulang kemenangan dari Goodison Park menunjukkan ketidakmampuan skuadnya menampilkan penampilan terbaik. Karena itu, ia menuntut semua pemain Si Meriam untuk bisa mempertahankan tren positif di awal musim ini yang mengemas 10 poin dari 4 laga.

”Kami tahu bahwa kami harus berada dalam kondisi maksimal untuk mengalahkan mereka dan itu adalah hal yang selalu gagal kami tunjukkan selama ini. Kami akan mencoba untuk membenahi diri,” kata Arteta dalam konferensi pers menjelang laga, dilansir laman klub, Sabtu (16/9/2023).

Manajer Arsenal Mikel Arteta bersama penyerang Arsenal, Bukayo Saka, saat laga Liga Inggris melawan Manchester United, 3 September 2023.
AFP/GLYN KIRK

Manajer Arsenal Mikel Arteta bersama penyerang Arsenal, Bukayo Saka, saat laga Liga Inggris melawan Manchester United, 3 September 2023.

Jika gagal membawa pulang kemenangan dari Goodison Park untuk keempat kali beruntun, Arsenal menyamai catatan kelam mereka atas Everton lebih dari satu abad lalu. Menurut Opta, Si Meriam selalu kalah dalam empat pertarungan beruntun menghadapi Everton tercipta pada periode Maret 1910 hingga Maret 1913.

Tak hanya catatan kolektif, ”The Toffees”, sebutan Everton, juga menjadi salah satu momok utama Arteta selama mengisi posisi manajer Arsenal. Arteta telah empat kali ditumbangkan Everton. Jumlah itu hanya kalah dari Manchester City yang telah memberikan tujuh kekalahan kepada Arsenal di masa jabatan Arteta.

Menurut Opta, Si Meriam selalu kalah dalam empat pertarungan beruntun menghadapi Everton tercipta pada periode Maret 1910 hingga Maret 1913.

Lebih lanjut, Arteta menegaskan, keromantisan yang sempat ia torehkan bersama Everton selama berkarier di tahun 2005 hingga 2011 tidak membuatnya lengah setiap datang ke Goodison Park. Meskipun Everton telah memberikan kenangan terbesar dalam perjalanannya sebagai pesepak bola, juru taktik asal Spanyol itu menegaskan, itu tidak dirasakan lagi sejak menjadi manajer.

Baca juga: Misi Balas Dendam Arsenal

”Saya selalu berterima kasih atas memori luar biasa yang diberikan Everton. Tetapi, sekarang saya sebagai pelatih yang menghadapi mereka, jadi tentu saya ingin mengalahkan mereka (Everton),” tegas Arteta.

Bek Arsenal, Takehiro Tomiyasu (kanan), berebut bola dengan pemain Nottingham Forest, Serge Aurier, pada laga Liga Inggris, 12 Agustus 2023.
AP/KIRSTY WIGGLESWORTH

Bek Arsenal, Takehiro Tomiyasu (kanan), berebut bola dengan pemain Nottingham Forest, Serge Aurier, pada laga Liga Inggris, 12 Agustus 2023.

Serangan terburuk

Everton menjadi salah satu dari lima tim yang belum mengemas kemenangan setelah menjalani empat laga. Mereka baru meraup satu poin sehingga tertahan di peringkat ke-18.

Perjalanan awal musim yang buruk itu disebabkan efektivitas serangan yang buruk. The Toffees merupakan tim dengan pemanfaatan peluang terendah di Liga Inggris musim ini.

Arnaut Danjuma dan kawan-kawan baru menghasilkan dua gol, padahal mereka mencatatkan 7,3 expected goals (xG). Itu artinya ada selisih lima gol dari yang seharusnya mereka ciptakan berdasarkan hasil analisis kreasi peluang.

Manajer Everton Sean Dyche mengakui, timnya tampil baik dari sisi permainan, tetapi mereka selalu kehilangan momentum untuk memanfaatkan setiap peluang yang berpotensi menghasilkan gol. ”Kami belum cukup klinis untuk memanfaatkan momen-momen krusial di pertandingan,” kata Dyche dilansir BBC.

Manajer Everton Sean Dyche memberikan instruksi kepada pemainnya, sementara pemain Arsenal, Bukayo Saka, memegang bola pada laga Liga Inggris musim lalu, 1 Maret 2023.
AFP/GLYN KIRK

Manajer Everton Sean Dyche memberikan instruksi kepada pemainnya, sementara pemain Arsenal, Bukayo Saka, memegang bola pada laga Liga Inggris musim lalu, 1 Maret 2023.

Dyche pun memiliki kenangan indah ketika menghadapi Arsenal. Sebab, ia memberikan kemenangan pada laga debutnya menangani The Toffees di musim lalu saat menjamu Arsenal di Goodison Park. Itu adalah kemenangan perdana Everton pada tahun 2023.

”Musim lalu (melawan Arsenal), kami berada dalam ukuran terbaik dan berkomitmen menjaga fokus sepanjang pertandingan. Semua pemain bermain dengan arah yang benar. Itu yang harus kembali kami lakukan,” ucap Dyche.

Baca juga: Buah Keberanian Guardiola dan Arteta

Kemenangan juga akan menghindarkan Everton dari rekor terburuk dalam sejarah tim. Mereka pernah menderita tiga kekalahan beruntun di kandang pada awal musim 1958-1959, 2005-2006, dan 2008-2009.

Pada edisi 2005-2006, The Toffees bahkan tidak mampu mencetak gol ke gawang tim tamu. Di musim ini, mereka telah tumbang dari Fulham dan Wolverhampton Wanderers dengan skor identik, 0-1.

Mental ”monster”

Sementara itu, pada laga pembuka pekan kelima, Liverpool kembali membuktikan telah kembalinya mentalitas ”monster” yang identik bersama Manajer Juergen Klopp. Mereka membawa pulang hasil positif, 3-1, dari Stadion Molineux, kandang Wolves.

Bek kiri Liverpool, Andrew Robertson, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Wolverhampton Wanderers dalam pertandingan Liga Inggris di Stadion Molineux, Wolverhampton, Sabtu (16/9/2023). Setelah sempat tertinggal satu gol, Liverpool membalik keadaan dan memenangi laga dengan skor 3-1.
AFP/ADRIAN DENNIS

Bek kiri Liverpool, Andrew Robertson, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Wolverhampton Wanderers dalam pertandingan Liga Inggris di Stadion Molineux, Wolverhampton, Sabtu (16/9/2023). Setelah sempat tertinggal satu gol, Liverpool membalik keadaan dan memenangi laga dengan skor 3-1.

”Si Merah” sempat tertinggal di babak pertama melalui sontekan penyerang Wolves, Hwang Hee-chan, di menit ke-8. Liverpool membalas tiga gol setelah turun minum melalui sumbangan gol dari Cody Gakpo (55), Andrew Robertson (85) yang menjalani laga ke-200 untuk Liverpool, serta sepakan Harvey Elliot (90+1).

Semua gol itu diawali asis dari Mohamed Salah. Itu menjadi kemenangan ketiga Liverpool yang diawali dari situasi tertinggal di Liga Inggris musim ini.