Sinopsis Green Lantern, Bioskop Trans TV 18 September 2023

Sinopsis Green Lantern, Bioskop Trans TV 18 September 2023

Jakarta, CNN Indonesia

Bioskop Trans TV malam ini, Senin (18/9), akan menayangkan Green Lantern (2011) pada pukul 21.00 WIB. Green Lantern dibintangi Ryan Reynolds dan Blake Lively.

Green Lantern digarap berdasarkan bernama sama rilisan DC Comics. Film ini adalah film DC pertama setelah Catwoman (2004) dan tidak melibatkan studio Legendary Pictures.

Berikut sinopsis Green Lantern di Bioskop Trans TV.

Miliaran tahun lalu, The Guardians of the Universe menggunakan kekuatan dari esensi hijau untuk menciptakan pasukan polisi antargalaksi yang disebut Green Lantern Corps.

Hingga suatu kali, salah satu Green Lantern bernama Abin Sur melawan makhluk jahat bernama Parallax dan berhasil mengalahkannya dan memenjarakannya di Lost Sector.

Namun Parallax kemudian berhasil melarikan diri dari penjara tersebut. Ia kemudian mengejar Abin Sur dan berniat membalaskan dendam. Hingga kemudian, Abin Sur mendarat di Bumi.

Lokasi kecelakaan Abin Sur di Bumi kemudian menjadi bahan penyelidikan Ferris Aircraft. Hal Jordan, salah seorang pilot uji coba di sana ditugaskan untuk menyelidiki hal tersebut.

[Gambas:Video CNN]

Di lokasi, Jordan bertemu dengan Abin Sur. Abin Sur memberikan Green Lantern dan meminta Jordan bersumpah. Usai bersumpah, Jordan dibawa ke planet asal Green Lantern Corps.

Jordan mendapatkan sejumlah latihan ekstrem di sana. Namun hasilnya mengecewakan, ia pun dikembalikan lagi ke Bumi.

Sementara itu, jasad Abin Sur berusaha diteliti oleh sekelompok orang di pemerintahan. Ilmuwan Hector Hammond diminta melakukan autopsi tersebut di bawah pengawasan Amanda Waller.

Namun sepotong bagian Parallax yang ada di dalam jasad itu masuk ke tubuh Hammond dan menjadi inang makhluk jahat tersebut melanjutkan misinya.

Green Lantern sebenarnya sudah mulai dikembangkan sejak 1997. Namun baru pada 2007 mulai ditulis dan akhirnya dirilis pada 2011 dengan bujet sebesar US$200 juta.

Film ini diarahkan oleh Martin Campbell dengan naskah yang ditulis oleh Greg Berlanti, Michael Green, Marc Guggenheim, dan Michael Goldenberg.

[Gambas:Youtube]

Green Lantern dibintangi oleh Ryan Reynolds, Blake Lively, Peter Sarsgaard, Mark Strong, Angela Bassett, dan Tim Robbins.

Setelah mengetahui sinopsis Green Lantern, saksikan film itu di Bioskop Trans TV malam ini pukul 21.00 WIB. Tak hanya itu, Bioskop Trans TV juga akan menayangkan Killerman pukul 23.00 WIB.

(end)


Kontribusi ITB untuk IKN: Smart dan Green Technology

Kontribusi ITB untuk IKN: Smart dan Green Technology

Penerapan rekayasa dan teknologi menjadi beberapa kunci untuk terciptanya misi IKN sebagai superhub untuk pengembangan kluster ekonomi dan kluster pendukungnya.

IKN sebagai superhub terdiri atas 6 kluster ekonomi yang meliputi Kluster Industri Teknologi Bersih, Kluster Farmasi Terintegrasi, Kluster Industri Pertanian Berkelanjutan, Kluster Ekowisata dan Wisata Kesehatan, Kluster Bahan Kimia dan Produk Turunan Kimia, dan Kluster Energi Rendah Karbon. Sementara itu, kluster pendukung terdiri atas Kluster Pendidikan Abad ke-21 dan Smart City dan Pusat Industri 4.0.

Luas total IKN sebesar 324.332 Ha yang meliputi kawasan darat dan perairan laut. Adapun luas wilayah daratan IKN mencapai 256.142 Ha, yang terdiri atas 54 wilayah administratif setingkat Desa atau Kelurahan.

Kawasan darat tersebut terbagi atas tiga bagian. Pertama, Kawasan Ibu Kota Nusantara (KIKN) seluas 56.180 Ha yang meliputi 6 Wilayah Perkotaan (WP), terdiri atas 12 wilayah administratif setingkat desa/kelurahan. Kedua, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) seluas 6.671 Ha yang terdiri atas 2 wilayah administratif setingkat desa atau kelurahan. Ketiga, Kawasan Pengembangan Kota Nusantara (KPIKN) seluas 199.962 Ha.

Di sisi lain, terdapat satu kawasan nondarat, yakni Kawasan Perairan Laut dengan luas 68.189 Ha yang terdiri atas kawasan pemanfaatan umum dan alur laut.

ITB melaksanakan 14 program di sejumlah desa penyangga IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara dan di Kabupaten Kutai Kertanegara di bidang ketahanan energi, ketahanan pangan, dan sosial humaniora. Hal itu dilakukan dengan dana mandiri pengabdian masyarakat ITB yang mencapai Rp 1 miliar.

Dalam pelaksanaannya, para dosen dan mahasiswa ITB berperan dalam banyak hal, meliputi pembangunan penyediaan sumber air besih berbasis energi hijau, pengolahan sampah anorganik; penyediaan ketahanan pangan dengan produktivitas hortikultura, budidaya ikan, urban farming dan teknologi smart-farming; Revitalisasi lahan bekas tambang; Pemetaan infrastruktur energi dan konektivitas antar desa; hingga pembangunan manusia sebagai insan kota cerdas melalui pembangunan karakter kebangsaan dan kemampuan komunikasi berbahasa asing.

Dengan jejaring kemitraan ITB yang luas, pengabdian ini turut menggandeng Satgas Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang (PLTBA) Kutai Kertanegara, Forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (F-TJSP) Kutai Kertanegara, Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi Kalimantan Timur), Yayasan LAPI ITB, juga Universitas Kutai Kertanegara.

Adapun sasaran dari pengabdian masyarakat ITB di IKN menyasar 5 klaster dari 8 klaster KPI IKN yang dipersiapkan melalui diskusi dengan pemerintah desa lokal, sejumlah kedeputian O-IKN, serta para pakar sesuai bidang dengan sasaran: mendesain sesuai kondisi alam, sirkuler dan tangguh, aman dan terjangkau, kenyamanan dan efisiensi melalui teknologi, dan peluang ekonomi untuk semua.

Reporter: M. Naufal Hafizh

Dirut Pertamina Usul Pertalite Dihapus 2024, Pertamax Green 92 Jadi BBM Subsidi

Dirut Pertamina Usul Pertalite Dihapus 2024, Pertamax Green 92 Jadi BBM Subsidi

Liputan6.com, Jakarta – PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk menghapus BBM jenis Pertalite (RON 90) dan menggantinya dengan Pertamax Green 92, campuran antara Pertalite dengan etanol 7 persen (E7).

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, penghapusan Pertalite dengan nilai oktan 90 ini sejalan dengan ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang menetapkan RON 91 sebagai produk BBM terendah yang bisa dijual di Indonesia.

“Ini sesuai dengan program Langit Biru tahap dua, dimana BBM subsidi kita naikan dari RON 90 jadi RON 92. Karena aturan KLHK, octane number yang boleh dijual di Indonesia minimum 91,” terang Nicke di depan Komisi VII DPR RI, Rabu (30/8/2023).

Pertamax Green 92 nantinya akan masuk dalam barang subsidi jenis BBM khusus penugasan (JBKP) menggantikan Pertalite. Sehingga harganya akan diatur oleh pemerintah, di luar fluktuasi harga minyak mentah dunia.

“Pertamax Green 92 harganya pun tentu ini adalah regulated. Tidak mungkin yang namanya JBKP harganya diserahkan ke pasar karena ada mekanisme subsidi atau kompensasi di dalamnya,” tegas Nicke.

Di sisi lain, Pertamina juga berencana untuk memasarkan produk Pertamax Green 95, campuran Pertamax (RON 92) dengan etanol 8 persen.

Dengan demikian, Pertamina di tahun depan bakal menjual tiga produk BBM, yakni Pertamax Green 92, Pertamax Green 95, dan Pertamax Turbo (RON 98).

“Ini sesuai dengan program Langit Birut tahap dua. Jadi ada dua green gasoline, green energy, low carbon yang jadi produk Pertamina,” imbuh Nicke.

Lebih lanjut, ia berharap dukungan pemerintah agar pengenaan bea masuk untuk etanol bisa dihapuskan. Pasalnya, dengan investasi dari bioetanol ini, Pertamina harus melakukan impor bioetanol terlebih dulu.

“Kami perlu support tentu satu pembebasan bea cukai (etanol). Sampai investasi bioetanol ini terjadi di dalam negeri, maka kita harus impor dulu tapi itu tidak masalah karena kita pun impor gasoline, kita hanya ganti impor gasoline dengan etanol,” tuturnya.

Siap-Siap! BBM Pertalite Dihapus 2024, Diganti Pertamax Green 92

Siap-Siap! BBM Pertalite Dihapus 2024, Diganti Pertamax Green 92

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) mengkaji penghapusan produk bahan bakar minyak (BBM) dengan oktan paling rendah RON 90 atau Pertalite pada tahun depan. Kebijakan itu seiring dengan komitmen perusahaan migas pelat merah itu untuk menekan gas buang dari bahan bakar kendaraan. 

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan perseroan bakal menaikkan angka oktan dari Pertalite saat ini menjadi RON 92 lewat pencampuran dengan etanol 7 persen (E7) mulai tahun depan. Hasil bauran bensin dengan kandungan 7 persen turunan tetes tebu itu nantinya bakal menghasilkan produk baru, Pertamax Green 92. 

“Ini kita lanjutkan sesuai dengan rencana Program Langit Biru tahap dua, di mana BBM subsidi kita naikkan dari RON 90 ke RON 92. Karena aturan KLHK itu menyatakan oktan number yang boleh dijual di Indonesia itu minimal 91,” kata Nicke saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII di DPR, Jakarta, Rabu (30/8/2023). 

Namun, Nicke menyatakan kajian yang dinamakan Program Langit Biru Tahap 2 tersebut masih dilakukan secara internal dan belum diputuskan.

“Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah. Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut,” ujarnya.

Adapun, Pertamina nantinya hanya akan menjual tiga produk bahan bakar minyak (BBM) yakni Pertamax 92, Pertamax 95 hasil campuran etanol 8 persen serta Pertamax Turbo. Dua produk bensin yang disebut pertama akan jadi lini bahan bakar hijau dari Pertamina mendatang.

“Tentu kita berharap dengan kita push dari sisi demand maka investasi di sektor bioenergi akan meningkat, apalagi pemerintah telah mengeluarkan Perpres di mana kemudian mengalokasikan 700.000 hektare untuk swasembada gula dan etanol, kami harap dari situ ada tambahan 1,2 juta kiloliter untuk suplai ke gasoline,” kata Nicke.

Adapun, produk Pertamax Green 92 diharapkan dapat beredar di tengah masyarakat sebanyak 32,68 juta kiloliter (KL) pada tahun depan. Dengan asumsi bauran 7 persen, etanol yang dibutuhkan saat itu diperkirakan mencapai 2,29 juta KL.

Sementara pada tahun yang sama, produksi Pertamax Green 95 diperkirakan dapat mencapai 62.231 KL dengan serapan etanol sebesar 4.978 KL. 

“Kami perlu support tentu satu pembebasan bea cukai [etanol], kedua sampai investasi bioetanol ini terjadi di dalam negeri, maka kita harus impor dulu tapi itu tidak masalah karena kita pun impor gasoline, kita hanya ganti impor gasoline dengan etanol,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah berupaya meningkatkan torehan produksi bioetanol fuel grade sebagai bahan bakar nabati (BBN) pendamping Pertamax.

Beberapa tahun terakhir torehan produksi bioetanol fuel grade domestik makin susut di tengah pasokan tetes tebu atau molase sebagai bahan baku yang makin turun. Apalagi, bahan baku itu juga ikut diperebutkan untuk industri lain di luar industri bioetanol.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan torehan produksi bioetanol fuel grade belakangan berada di kisaran 40.000 KL per tahun. 

Padahal kapasitas produksi bioetanol di beberapa pabrik utama yang tersebar di Provinsi Jawa Timur mencapai 100.000 killoliter (kl) setiap tahunnya.  

“Beda dengan sawit, kalau ini kan bersifat terbatas itu molase dari pabrik gula dan dipakai juga untuk industri lain jadi kita cuma bisa di angka itu, makanya sekarang ada Perpres supaya target 1,2 juta kl bisa tercapai,” kata Dadan saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (19/6/2023).

Adapun, kapasitas produksi 100.000 kl itu berasal dari PT Energi Agro Nusantara (Enero) dengan kemampuan 30.000 kl. Enero merupakan anak perusahaan PTPN X dan memiliki pabrik di Mojokerto. 

Kelahiran Enero didasari oleh kerja sama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang pada 2020. Pabrik Enero diluncurkan pada pertengahan Juni 2013, dengan investasi Rp300 miliar, termasuk dari investor Jepang. 

Selain Enero, PTPN XI  juga memiliki pabrik dengan kapasitas 7.000 kl per tahun. Di samping itu, dua perusahaan swasta juga memproduksi bioetanol sejak 2017, yakni PT Malindo Raya berkapasitas 51.000 kl per tahun, dan PT Etanol Ceria Abadi berkapasitas 12.000 kl per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google
News

Ferguson Keok Lewat Submission dari Bobby Green

Ferguson Keok Lewat Submission dari Bobby Green

Jakarta, CNN Indonesia

Tony Ferguson kalah lewat submission di ronde ketiga dari Bobby Green dalam pertarungan kelas ringan UFC 291 di Delta Center, Utah, Amerika Serikat, Minggu (30/7) pagi WIB.

Ferguson dan Green memilih berhati-hati di awal pertandingan. Keduanya coba melepaskan pukulan dan tendangan untuk menguji kesiapan lawan.

Satu menit pertarungan berjalan, Ferguson coba melakukan kuncian. Namun Green mampu keluar dari upaya kuncian yang dilakukan Ferguson.

Satu pukulan telak kemudian mampu dilepaskan Ferguson yang membuat Green jatuh. Namun Green bisa cepat bangkit untuk melanjutkan pertarungan.

Pertarungan Ferguson vs Green sempat dihentikan sesaat karena jari Green mengenai mata Ferguson.

Mendekati akhir ronde pertama, jual beli pukulan terjadi di antara kedua petarung. Beberapa pukulan Green bisa masuk dengan telak mengenai wajah Ferguson.

Ferguson coba melakukan kuncian di awal ronde kedua. Hal itu gagal dilakukan dan membuat Green dalam posisi yang menguntungkan.

Green lantas melepaskan sejumlah pukulan dengan posisi Ferguson tertidur di octagon yang masuk dengan telak.

Ferguson dan Green mencoba untuk menjaga jarak di ronde ketiga. Beberapa pukulan Green sempat masuk dengan telak, begitu pula dengan Ferguson coba melepaskan pukulan dan tendangan untuk merubuhkan Green.

Green berhasil melakukan kuncian mendekati akhir ronde ketiga. Arm triangle choke yang dilakukan Green membuat Ferguson tak berdaya dan wasit memutuskan untuk menghentikan pertandingan.

[Gambas:Video CNN]

(jal)