Ini Kandidat Pelatih Timnas Jerman Pengganti Hansi Flick

Ini Kandidat Pelatih Timnas Jerman Pengganti Hansi Flick

Jakarta, Beritasatu.com – Jerman tengah mencari pelatih timnas anyar setelah mendepak Hansi Flick menyusul serangkaian hasil buruk yang mereka derita. Beberapa nama muncul termasuk Julian Nagelsmann yang menjadi favorit.

Menggantikan Hansi Flick sebagai manajer Jerman membawa tekanan ekstra. Flick dipecat setelah mencatatkan satu hasil imbang dan empat kekalahan dari lima pertandingan terakhirnya sebagai pelatih dan meninggalkan peluang besar bagi penggantinya.

Dengan Euro 2024 yang akan diadakan di negara ini, berikut beberapa kandidat yang berpeluang menggantikan Hansi Flick:

Julian Nagelsmann
Julian Nagelsmann adalah kandidat yang jelas untuk pekerjaan tim nasional sebagai orang Jerman paling terkenal yang saat ini menganggur.

Pelatih berusia 36 tahun itu secara mengejutkan dipecat oleh Bayern Munchen Maret lalu tetapi masih dianggap sebagai salah satu pelatih paling cemerlang di Jerman saat ini setelah kesuksesannya di Hoffenheim, RB Leipzig dan di Bayern.

Apakah instruksi taktisnya yang terperinci dapat diterapkan di panggung internasional masih belum pasti, tetapi ia masih menjadi kandidat yang terdepan.

Oliver Glasner
Nama lain yang disebut-sebut sedang dipertimbangkan adalah Oliver Glasner, yang juga menganggur setelah meninggalkan Eintracht Frankfurt pada akhir musim lalu.

Pelatih berusia 49 tahun itu membawa Wolfsburg ke Liga Champions dan memenangkan Liga Europa bersama Eintracht Frankfurt dalam karier kepelatihan yang mengesankan.

Oliver Glasner.

Oliver Glasner.

Setelah melatih tim di luar elite, Glasner terbiasa menyesuaikan pendekatannya berdasarkan lawan dan selalu menghasilkan tim yang terorganisasi dengan baik.

Matthias Sammer
Opsi ketiga yang dikatakan sedang dipertimbangkan adalah Matthias Sammer, yang merupakan pemain sayap kiri mengingat ia belum pernah bertugas sebagai manajer tim utama sejak 2005.

Direktur Olahraga Bayern Muenchen, Matthias Sammer.

Direktur Olahraga Bayern Muenchen, Matthias Sammer.

Sebaliknya, Sammer telah terlibat di belakang layar di dua klub terbesar Jerman, menjabat sebagai direktur olahraga di Bayern Munchen sebelum mengambil peran sebagai penasihat di Borussia Dortmund.

Lelaki berusia 56 tahun itu bisa dianggap sebagai sosok tepat yang dibutuhkan tim nasional menjelang turnamen kandang musim panas.

Juergen Klopp
Jika tidak ada langkah yang terlalu ambisius, Jurgen Klopp pasti akan menjadi nama pertama yang akan didekati oleh Federasi Sepak Bola Jerman untuk peran tersebut.

Klopp sebelumnya telah mengindikasikan bahwa hanya kesetiaannya kepada Liverpool yang akan menghalanginya untuk mempertimbangkan pekerjaan tersebut.

Juergen Klopp.

Juergen Klopp.

Dalam sebuah wawancara di musim panas, dia berkata, “Pekerjaan sebagai pelatih tim nasional adalah dan akan menjadi suatu kehormatan besar. Saya tidak bisa meninggalkan Liverpool begitu saja sekarang dan mengatakan saya akan mengambil alih Jerman untuk waktu yang singkat. Itu tidak berhasil.”

Ralf Rangnick
Sebelum jatuh dari kejayaannya di Manchester United, Ralf Rangnick dianggap sebagai salah satu pemikir paling cemerlang dalam sepak bola.

Rangnick sekarang melatih Austria, yang tidak terkalahkan di kualifikasi Euro 2024, dan akan memiliki banyak hal untuk ditawarkan kepada tim nasional Jerman.

Manajer Manchester United, Ralf Rangnick.

Manajer Manchester United, Ralf Rangnick.

Pelatih berusia 65 tahun ini memiliki ketertarikan yang kuat terhadap talenta-talenta terbaik di Jerman setelah menjabat selama bertahun-tahun sebagai direktur sepak bola RB Leipzig dan akan menerapkan gaya berenergi tinggi yang dapat meremajakan tim.

Kiprah Buruk Jerman Bukan Cuma Salah Hansi Flick

Kiprah Buruk Jerman Bukan Cuma Salah Hansi Flick


Jakarta

Rapor buruk Timnas Jerman selama dua tahun terakhir membuat Hansi Flick dipecat dari jabatannya. Namun tanpa mengabaikan kinerja sang pelatih, kualitas pemain yang diproduksi Die Mannschaft juga dinilai tak sebagus dulu.

Flick meninggalkan Timnas Jerman usai hanya meraih 12 kemenangan dalam 25 laga, namun hanya tiga yang diraih Ilkay Guendogan dkk dalam 12 laga selama setahun terakhir.

Jerman bahkan kalah segalanya saat dihajar 1-4 oleh Jepang di Wolfsburg, yang berujung pemecatan Flick. Mereka hanya membuat tiga tembakan ke gawang di laga tersebut, sedangkan Samurai Biru yang kalah penguasaan bola (33 persen) melepaskan 11 tembakan.

Jika ada yang berani bilang bahwa kekalahan 1-2 dari Jepang di Piala Dunia lalu ‘hanya kebetulan’, maka hal itu sulit dilakukan kali ini. Perbaikan harus segera dilakukan, mengingat Euro 2024 sudah di depan mata.

Namun hal itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Kualitas Jerman pelan-pelan menurun tanpa disadari banyak orang. Mereka memiliki sederet masalah yang bisa ditelusuri sejak 2018 silam.

Minim striker andalan

Jerman kehilangan striker yang betul-betul bisa diandalkan seperti Miroslav Klose, Lukas Podolski, dan Mario Gomez (sebelum cedera), terutama di turnamen besar. Thomas Mueller yang dulu tampil menggila kini semakin meredup.

Mueller masih menjadi pemain aktif dengan gol terbanyak di Jerman (44), namun hanya 13 yang ia ciptakan dalam delapan tahun terakhir dan kini ia sudah 33 tahun. Di tiga turnamen besar terakhir yang diikuti, ia tak mencetak sebiji gol pun.

Selajutnya ada Timo Werner mencetak 24 gol bersama Jerman, namun tak ada yang diciptakan selama turnamen. Serge Gnabry punya 22 gol, namun hanya satu yang dicetak di Piala Dunia.

Niclas Fullkrug sebetulnya amat produktif dengan tujuh gol dari sembilan laga, namun ia adalah late bloomer yang sudah menginjak 30 tahun. Jerman mungkin hanya bisa memakainya di 1-2 turnamen ke depan.

Barisan belakang rapuh

Sejak era keemasan Mats Hummels dan Jerome Boateng habis di 2018, Jerman bukannya minim pilihan. Antonio Rudiger, Niklas Sule, Mathias Ginter sudah dicoba, bersama dengan beragam pelapis lainnya. Namun hasilnya memang belum sesuai harapan.

Barisan belakang Jerman disorot usai tersingkir di fase grup Piala Dunia 2018 dan 2022 serta hanya sampai 16 besar di Euro 2020. Dalam tiga turnamen tersebut, mereka tak pernah cleansheet dan selalu kebobolan lebih banyak dari gol yang mereka cetak.

Identitas permainan harus diperjelas

The Athletic menyoroti Jerman di bawah asuhan Flick yang tak punya pakem permainan yang jelas, terutama di masa-masa terakhirnya. Susunan pemain pun tak terlihat siapa yang andalan, siapa yang coba-coba.

Jerman tetap menerapkan gaya permainan dominan dan menyerang, namun kerap mubazir dalam penguasaan bola dan minim kreativitas untuk membongkar lawan. Hal itu dinilai berdampak pada rangkaian hasil buruk selama setahun terakhir.

Ditambah kolam talenta yang ia punya tak sebagus dulu, maka tugasnya pun semakin sulit saja. Kini, patut dinanti bagaimana Jerman menemukan solusi di tengah waktu yang mepet. Suporter menantikan Die Mannschaft yang nggak malu-maluin sebagai tuan rumah di Euro 2024 nanti.

(adp/krs)

DFB Putus Harapan dengan Hansi Flick Usai Laga Jerman Vs Jepang

DFB Putus Harapan dengan Hansi Flick Usai Laga Jerman Vs Jepang


Berlin

Federasi Sepakbola Jerman (DFB) memecat Hansi Flick dari kursi pelatih Timnas Jerman. Kekalahan Die Nationalmannschaft dari Jepang jadi salah satu pemicunya.

Flick resmi diberhentikan dari Timnas Jerman, Minggu (10/9/2023) malam WIB. Eks pelatih Bayern Munich itu kena PHK setelah hasil buruk Nationalelf dalam beberapa laga terakhir.

Jerman tak mampu meraih kemenangan di lima laga terakhir, dengan hasil sekali imbang dan empat kali kalah. Kekalahan teranyar didapat saat menjamu Jepang dalam laga persahabatan.

Tampil di Volkswagen Arena, Jerman justru keteteran menghadapi Jepang. Leroy Sane dkk pun kena sabet Samurai Biru dengan skor mencolok 1-4.

Direktur DFB, Rudi Voeller, mengakui Jerman tak banyak berubah di bawah asuhan Flick. Oleh sebab itu DFB tak ragu untuk mendepak juru taktik 58 tahun itu.

“Hansi Flick kelelahan dalam beberapa bulan terakhir. dia dan tim pelatihnya telah memberikan segalanya untuk menciptakan perubahan positif setelah tersingkir dari Piala Dunia di Qatar,” kata Voeller, dilansir dari Bild.

“Sayangnya, hari ini kami harus menyadari bahwa hal itu tidak berhasil. Pertandingan melawan Jepang dengan jelas menunjukkan kepada kami bahwa kami tidak dapat melangkah lebih jauh dalam konstelasi ini,” dia menambahkan.

“Bagi saya, ini bukanlah momen yang mudah, karena saya bergabung dengan DFB pada bulan Februari untuk mendukung Hansi Flick dengan segala kemungkinan saya untuk menyokongnya, sehingga dia bisa sukses dalam olahraga. Saya sebelumnya sangat yakin dia bisa membawa tim nasional kita kembali ke jalurnya sebagai pelatih,” Voeller menjelaskan soal Hansi Flick.

Simak Video “Jerman Bobrok, Hansi Flick Pun Dipecat
[Gambas:Video 20detik]
(/mrp)

Timnas Jerman Pecat Hansi Flick

Timnas Jerman Pecat Hansi Flick


Berlin

Kekalahan telak dari Jepang berdampak buruk untuk pelatih Timnas Jerman Hansi Flick. Flick dipecat dari posisinya tersebut.

Jerman menanggung hasil memalukan saat menjamu Jepang pada laga persahabatan, Minggu (10/9/2023) dini hari WIB, setelah kalah dengan skor 1-4!

Hasil ini melanjutkan tren buruk Jerman yang selalu kalah di tiga pertandingan kompetitif terakhirnya. Bahkan dari lima pertandingan terakhir, Jerman cuma sekali meraih hasil imbang dan sisanya ditumbangkan lawan-lawannya.

Padahal kebanyakan tim-tim yang mengalahkan Jerman berada 1-2 level di bawah, yakni Jepang, Kolombia, dan Polandia. Kecuali saat dikalahkan sesama tim kuat Eropa Belgia.

Mengingat delapan bulan lagi Euro 2024 akan bergulir dan Jerman menjadi tuan rumah, Federasi Sepakbola Jerman (DFB) bergerak cepat untuk mengatasi krisis ini.

Alhasil, Flick harus dipecat karena hasil buruk belakangan ini. Jerman untuk sementara akan ditangani Rudi Voeller saat bertemu Prancis dalam laga persahabatan beberapa hari lagi.

“Para petinggi Federasi Sepakbola Jerman sepakat bahwa tim nasional butuh penyegaran. Kami butuh mood yang bagus dan kepercayaan diri menghadapi Euro tahun depan,” ujar Presiden DFB Bernd Neundorf dalam pernyataan yang dikutip Reuters.

Julian Nagelsmann jadi kandidat terkuat untuk menggantikan Hansi Flick yang baru ditunjuk jadi pelatih Jerman selepas Euro 2020. Selama dua tahun menangani Jerman, Flick yang sukses di Bayern Munich malah gagal total.

Dia cuma menang 12 kali, tujuh kali imbang, dan enam kali kalah dari 25 laga. Hanya punya rasio kemenangan 48 persen, dosa terbesar Flick adalah tersingkir di fase grup Piala Dunia 2022.

Simak Video “Perjalanan 15 Tahun Joachim Loew Bersama Jerman Berakhir!
[Gambas:Video 20detik]
(mrp/yna)

Hansi Flick Dipecat dari Timnas Jerman

Hansi Flick Dipecat dari Timnas Jerman

Jakarta, CNN Indonesia

Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) memecat pelatih Hansi Flick beserta dua asistennya Marcus Sorg dan Danny Rohl, Minggu (10/9).

Presiden DFB Bernd Neuendorf menyatakan hasil-hasil mengecewakan timnas Jerman di bawah arahan Flick menjadi acuan keputusan pemecatan. Padahan Die Mannschaft akan menjadi tuan rumah dalam ajang Piala Eropa tahun depan.

“Komite sepakat bahwa timnas Jerman membutuhkan hasil yang lebih baik setelah hasil mengecewakan belakangan ini. Menjelang Piala Eropa musim panas mendatang, kami membutuhkan kepercayaan diri dan optimisme terkait tim kami,” ujar Neuendorf dikutip dari situs DFB

“Ini adalah salah satu keputusan tersulit yang harus saya ambil selama saya menjalankan peran ini karena saya sangat menghormati Hansi Flick dan asistennya, baik secara profesional maupun pribadi. Kesuksesan olahraga adalah hal yang paling penting bagi DFB, itulah sebabnya keputusan ini harus diambil,” katanya melanjutkan.

Kekalahan 1-4 dari Jepang dalam laga uji tanding FIFA Match Day menambah daftar buruk Jerman dalam laga internasional. Sebelumnya, sepanjang 2023, Jerman kalah dari Kolombia, Polandia, dan Belgia. Selain itu Jerman juga bermain imbang melawan Ukraina. Kemenangan terakhir dituai saat bertemu Peru pada Maret 2023.

Selanjutnya Jerman akan berhadapan dengan Prancis dalam ajang uji coba, Selasa (12/9). Pada laga tersebut, Jerman akan ditangani Direktur Teknik Rudi Voller yang menjadi pelatih sementara Jerman didampingi Hannes Wolf dan Sandro Wagner.

“Hansi Flick bekerja sangat keras selama beberapa bulan terakhir dengan tim pelatihnya untuk mencoba membalikkan keadaan setelah Piala Dunia di Qatar. Sayangnya, dia belum mampu melakukannya. Pertandingan Jepang jelas menunjukkan kami bahwa kami tidak dapat melanjutkan seperti ini,” jelas Voller.

Sebelumnya Voller memiliki keyakinan Flick bisa mengubah situasi, namun kekalahan telak dari Jerman membuatnya mengambil jalan lain.

“Tugas kami yang paling mendesak adalah menemukan pelatih baru yang dapat membantu memberikan dorongan segar bagi tim dan kemudian dapat mempersiapkan mereka untuk EURO 2024 tahun depan,” tukas mantan pemain timnas Jerman tersebut.

Flick juga sebelumnya gagal membuat Jerman bersinar di Piala Dunia 2022. Pelatih yang menangani Jerman sejak 2021 sebagai pengganti Joachim Low itu tak bisa membawa Kai Havertz dan kawan-kawan melewati fase grup.

[Gambas:Video CNN]

(nva/nva)