Korban Tewas Kebakaran Hawaii 99 Orang, Masih Bisa Berlipat Ganda

Korban Tewas Kebakaran Hawaii 99 Orang, Masih Bisa Berlipat Ganda

Jakarta

Kebakaran hebat di pulau Maui, negara bagian Hawaii, tercatat sebagai kebakaran paling mematikan di AS dalam satu abad. Hingga kini, hanya seperempat dari reruntuhan kota Lahaina yang hancur yang bisa dimasuki tim bantuan dan diperiksa.

Gubernur Hawaii Josh Green mengatakan, pasti akan ada lebih banyak korban jiwa, karena petugas tanggap darurat dengan anjing pelacak masih bekerja menyasar ratusan rumah dan kendaraan yang terbakar.

“Ada 99 kematian yang dikonfirmasi,” katanya dalam konferensi pers hari Senin (14/8).

Josh Green memperingatkan bahwa jumlah korban tewas di Maui masih bisa meningkat secara drastis dalam beberapa hari ke depan.

“Kami siap menghadapi banyak kisah tragis,” kata Josh Green kepada dalam wawancara dengan program televisi “CBS Mornings” hari Senin.

Kehancuran total di Lahaina

Sejauh ini ada dua puluh anjing pelacak dan puluhan anggota tim pencari yang dikerahkan menyisir blok kota bersejarah Lahaina yang hancur. “Mereka akan menemukan 10 sampai 20 jasad per hari, mungkin, sampai selesai. Dan mungkin akan memakan waktu 10 hari, katanya.

Layanan ponsel perlahan mulai pulih dan warga dapat terhubung kembali dengan keluarga dan kerabatnya. “Jumlah orang yang masih dilaporkan hilang telah berkurang dari lebih dari 2.000 menjadi sekitar 1.300”, kata Gubernur Josh Green.

Menurut perkiraan resmi, lebih dari 2.700 bangunan rusak atau hancur saat api dengan cepat melahap kota itu, menyebabkan kerusakan sampai 5,5 miliar dolar.

Lahaina, yang menjadi ibu kota kerajaan Hawaii pada awal abad ke-19, merupakan rumah bagi sekitar 12.000 penduduk. Kota itu adalah salah satu tujuan wisata utama dengan banyak toko-toko dan restoran.

Sekarang, “tidak ada yang bisa dilihat kecuali kehancuran total,” kata Josh Green.

Kesulitan mengidentifikasi jenazah

Sementara itu, polisi meminta orang-orang yang kerabatnya hilang untuk memberikan sampel DNA guna mempercepat proses identifikasi jenazah. Intensitas kebakaran dan luasnya kerusakan membuat proses identifikasi menjadi sulit.

“Jenazah yang kami temukan berasal dari api yang sangat panas yang bahkan bisa melelehkan logam,” kata Kepala Polisi Maui John Pelletier. “Saat kami mengambil sisa-sisanya… mereka hancur berantakan.”

Menurut kelompok riset nirlaba National Fire Protection Association kebakaran hutan di Maui adalah yang paling mematikan di Amerika Serikat sejak 1918, ketika itu 453 orang tewas di Minnesota dan Wisconsin.

hp/as (ap, rtr, afp)

Simak juga ‘Oprah Winfrey Janji Bakal Donasi untuk Korban Kebakaran Hawaii’:

[Gambas:Video 20detik]

(ita/ita)

Korban Kebakaran Hawaii Cemas Penjarahan

Korban Kebakaran Hawaii Cemas Penjarahan

Seorang warga membongkar puing bangunan rumah yang terbakar di Lahaina, Hawaii, Jumat (11/8/2023). Pemerintah setempat kini tengah mengkaji ulang sistem peringatan dini yang dinilai tidak berfungsi saat kebakaran mulai terjadi, Selasa (8/8/2023) sore.
AP PHOTO/RICK BOWMER

Seorang warga membongkar puing bangunan rumah yang terbakar di Lahaina, Hawaii, Jumat (11/8/2023). Pemerintah setempat kini tengah mengkaji ulang sistem peringatan dini yang dinilai tidak berfungsi saat kebakaran mulai terjadi, Selasa (8/8/2023) sore.

Sudah jatuh tertimpa tangga. Kondisi itu sedang dialami para korban kebakaran di Lahaina, Hawaii, Amerika Serikat. Saat duka dan trauma kebakaran belum hilang, para korban harus berhadapan dengan perampokan dan penjarahan. Korban juga kesulitan mendapatkan tempat tinggal sementara.

Sejumlah warga mengaku, penjarah dan perampok datang pada malam hari. ”Mereka (penjarah) mendatangi rumah-rumah. Saya tidak yakin pemerintah tahu cara mengatasi situasi ini,” kata seorang warga Lahaina, Matt Robb.

Dilaporkan Yahoo dan Business Insider, Senin (14/8/2023), penjarah dan perampok mendatangi warga sembari menodongkan senjata. Warga yang sedang kesusahan terpaksa menyerahkan sisa milik mereka yang selamat dari kebakaran pada Selasa (8/8/2023) itu. ”Ada sedikit polisi, tentara. Di malam hari, orang-orang dirampok,” katanya.

Baca juga: Kebakaran Hutan di Maui, Hawaii, Kota Ludes Hanya dalam 4 Jam

Warga lain, Jeremy Aganos, mengaku dirampok dan dijarah. Para penjarah mengambil air, makanan, dan pakaian. ”Mereka sepertinya dalam kondisi terdesak juga. Mereka perlu dibantu,” katanya.

Lahaina terletak di sisi barat Maui, salah satu dari beberapa pulau besar di Hawaii. Selain Maui, ada Kauai, Oahu, Molokai, Lanai, dan Hawaii di negara bagian AS yang terletak di tengah Pasifik tersebut. Ibu kota sekaligus kota terbesar Hawaii, Honolulu, berada di Oahu. Lahaina berjarak hampir 4.000 kilometer dari Los Angeles di California. Jarak itu hampir sama dengan jarak dari Palembang ke Jayapura.

Tempat tinggal

Lantaran banyak bangunan hancur, pemerintah lokal Hawaii menyewa ratusan kamar hotel dan losmen untuk menampung para korban. Pencarian ruangan tidak mudah. Sebab, Maui termasuk lokasi tujuan wisata populer. Sebelum, saat, dan setelah kebakaran pekan lalu masih ada pelancong yang belum meninggalkan Maui. ”Kami kekurangan ruangan,” kata salah seorang warga Lahaina, Mike Cicchino, kepada CNN.

https://dmm0a91a1r04e.cloudfront.net/YkIiwjmstD5R9Pr37CzUN1kZkww=/1024x686/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F08%2F13%2F3265829a-a476-4a81-85fd-899908d4aade_png.png

Ia dan keluarganya kini berada di Kihei, kota lain di Maui. ”Kami lepas dari mimpi buruk lalu menuju mimpi buruk lain, menjadi gelandangan,” ujarnya.

Kebakaran menghanguskan rumah dan hampir seluruh harta bendanya. ”Saya tidak suka mengatakan ini. Akan tetapi, dalam kondisi sekarang, mungkin sebaiknya ada pembatasan orang yang datang ke sini,” katanya.

Badan Pariwisata Hawaii mengumumkan, salah satu fokus mereka saat ini membantu pelancong keluar dari Maui. Dengan demikian, kepadatan di pulau itu bisa dikurangi dan sumber daya di sana bisa difokuskan untuk menolong korban.

Adapun kepolisian Maui telah menerapkan pembatasan. Hanya warga dan pelancong yang telah memiliki bukti pemesanan hotel boleh masuk Maui. Jika tidak, siapa pun akan diminta menjauhi Lahaina dan kota-kota di sekitarnya.

Selain membatasi gerak, polisi dan pihak terkait mulai melacak para korban. Sampai sekarang, baru 3 persen area bekas kebakaran sudah diperiksa anjing pelacak. Di antara korban tewas, tidak sampai 10 orang sudah teridentifikasi. Sampai Senin pagi waktu setempat, setidaknya 96 warga Lahaina dipastikan tewas dalam kebakaran pekan lalu.

Baca juga: Korban Kebakaran Hutan di Maui, Hawaii, Bertambah Lagi, Capai 89 Jiwa

Selain pencarian dan identifikasi korban, sejumlah pihak mulai mencari penyebab kebakaran. Ada dugaan, kebakaran dipicu korsleting jaringan listrik. Api dari insiden itu membakar salah satu bangunan di sekitarnya. Api dari kebakaran itu segera meluas karena tiupan angin kencang.

Penyelidikan juga dilakukan untuk mencari penyebab warga tidak mendengar sirene kebakaran. Ada dugaan, sistem peringatan kebakaran tidak berfungsi karena listrik mati. Senator dari Hawaii, Mazie Hirono, menyatakan akan mengerahkan semua kemampuan mencari penyebab musibah itu. Jika ditemukan kelalaian, ia akan meminta pertanggungjawaban penuh. (AFP/REUTERS)

Kebakaran Dahsyat Hutan Hawaii, Kenapa Banyak Warga Tak Sempat Lolos?

Kebakaran Dahsyat Hutan Hawaii, Kenapa Banyak Warga Tak Sempat Lolos?

Jakarta, CNN Indonesia

Sebanyak 96 orang tewas akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Hawaii yang telah berlangsung selama sepekan terakhir.

Gubernur Hawaii Josh Green mengatakan korban meninggal bakal terus bertambah seiring dengan kobaran api yang belum kunjung terkendali.

“Ini akan terus meningkat. Kami ingin menguatkan orang untuk itu,” kata Green, seperti dikutip AFP.

Jumlah korban tewas kali ini disebut-sebut membuat insiden kebakaran ini menjadi peristiwa kebakaran paling mematikan di Hawaii sejak 1918. Saat itu, 453 orang tewas di Minnesota dan Wisconsin.

Lantas kenapa banyak warga yang tak bisa lolos dari kebakaran?

Banyaknya korban imbas karhutla ini diduga akibat sistem peringatan dini yang kurang baik di wilayah Lahaina. Banyak penduduk yang mengeluhkan bahwa pencegahan dini mestinya bisa dilakukan, sebelum api melalap habis rumah mereka.

“Bukit di belakang kami terbakar dan tidak ada yang memberi tahu kami,” kata salah satu penduduk Vilma Reed kepada AFP.

Ia kemudian berujar, “Anda tahu kapan kami menyadari ada api? Saat api di seberang jalan dari kami.”

[Gambas:Video CNN]

Pihak berwenang disebut telah mengirim peringatan darurat ke ponsel, radio, dan televisi. Namun, di tengah pemadaman listrik dan layanan seluler oleh pemerintah, belum diketahui berapa banyak dari peringatan itu yang sampai ke penduduk.

Senator Hawaii Mazie Hirono mengatakan saat ini pihaknya tengah menunggu hasil penyelidikan oleh jaksa agung negara bagian terkait lambatnya peringatan.

“Saya tidak ingin membuat alasan untuk tragedi ini,” kata Hirono kepada CNN.

“Kami benar-benar fokus, sejauh yang saya ketahui, pada kebutuhan penyelamatan, dan lokasi lebih banyak korban jiwa.”

Kebakaran ini telah merusak setidaknya 2.200 bangunan, yang menurut perkiraan resmi, senilai 5,5 miliar dolar atau setara Rp84 triliun.

Kebakaran ini sendiri bermula dari semak yang terbakar di distrik Kula, Kota Maui, pada 8 Agustus malam. Kebakaran itu akibat kekeringan lahan yang melanda Hawaii sehingga menimbulkan kobaran api yang menjalar cepat.

Api kemudian merembet ke area lain hingga ke Kota Lahaina. Kebakaran ini juga diperparah dengan kemunculan Topan Dora, yang membuat kobaran api kian meluas.

Kondisi ini pun diakui oleh Green bahwa otoritas sulit berbuat banyak di tengah kobaran api dan angin kencang.

Angin kencang ini sendiri dilaporkan berembus hingga 67 meter per detik di sejumlah wilayah di Maui. Situasi ini memungkinkan api bergerak lebih cepat dan menjangkau lebih banyak wilayah.

(blq/dna)


Kebakaran di Hawaii Terburuk di AS dalam 100 Tahun

Kebakaran di Hawaii Terburuk di AS dalam 100 Tahun

HAWAII – Korban tewas akibat kebakaran hutan di pulau Maui, Hawaii, Amerika Serikat (AS), telah mencapai sedikitnya 89 orang, Sabtu (12/8/2023). Kebakaran tersebut kini ditandai sebagai yang paling mematikan di AS dalam 100 tahun terakhir.

“(Jumlah korban) ini akan meningkat,” ujar Gubernur Hawaii Josh Green saat dia mengunjungi Front Street, salah satu daerah yang cukup parah terdampak kebakaran, dikutip laman Deutsche Welle.

Dia mengungkapkan, kebakaran hutan Maui telah menjadi bencana terburuk yang pernah dihadapi Hawaii. “Kami hanya bisa menunggu dan mendukung mereka yang masih hidup. Fokus kami sekarang adalah menyatukan kembali orang-orang ketika kami bisa dan memberi mereka perumahan serta perawatan kesehatan, dan kemudian beralih ke pembangunan kembali,” ucapnya.

Kepala Polisi Maui John Pelletier mengatakan, dua dari 89 korban tewas telah diidentifikasi sejauh ini. Dia mengungkapkan proses identifikasi korban tewas sangat sulit. “Sebab kami mengambil sisa-sisa jenazah dan (kondisi) mereka hancur lebur,” ucapnya, dikutip laman TRT World.

“Saat kami menemukan keluarga dan teman kami, jenazah yang kami temukan adalah melalui api yang melelehkan logam. Kami harus melakukan DNA cepat untuk mengidentifikasi mereka. Semua dari 89 ini adalah John dan Jane Does,” tambah Pelletier.

Dia menambahkan, kru dengan anjing pelacak jenazah hanya mencakup tiga persen dari area pencarian. “Kami memiliki area yang harus kami tampung setidaknya 5 mil persegi (sekitar 13 kilometer persegi) dan penuh dengan orang yang kami cintai,” katanya. ‘;

Kebakaran Hutan Hawaii Disebut Bencana Alam Terburuk di Pulau Itu

Kebakaran Hutan Hawaii Disebut Bencana Alam Terburuk di Pulau Itu

Kebakaran hutan Maui Hawaii telah menewaskan puluhan warga dan ribuan warga lainnya mengungsi telah sebabkan kerugian sekitar USD 1,3 miliar atau sekitar Rp 19,78 triliun (asumsi kurs Rp 15.219 per dolar AS). Perkiraan kerugian tersebut terjadi pada kerusakan 3.088 rumah,dan berdasarkan perkiraan awal dari CoreLogic.

Dikutip dari CNN, ditulis Minggu (13/8), CoreLogic merupakan sebuah firma riset yang menilai data properti menemukan sebagian besar kerusakan properti terjadi di Lahaina, pusat wisata dan ekonomi, ada sekitar tempat tinggal 9.000 warga.

Perusahaan perkirakan lebih dari 2.808 rumah perlu kembali dibangun dengan biaya rekonstruksi USD 1,1 miliar. Pulehu mengalami kerusakan sekitar USD 147 juta dan Pukalani mengalami kerusakan sekitar USD 4,2 juta, menurut perkiraan CoreLogic.

Kebakaran hutan melanda Maui Hawaii menewaskan sedikitnya 80 orang. Pejabat perkirakan jumlah korban meninggal akan meningkat dan mengatakan butuh waktu bertahun-tahun untuk pulih sepenuhnya.

Badai dahsyat juga menghancurkan bisnis yang tak terhitung jumlahnya di pulau itu yang tidak termasuk perkiraan dari CoreLogic.

Berdasarkan penilaian kerusakan dari the Pacific Disaster Center (PDC) dan FEMA pada Sabtu, 12 Agustus 2023, Maui diperkirakan butuh USD 5,52 miliar atau sekitar Rp 84,01 triliun yang merupakan perkiraan biaya untuk kembali membangun setelah kerusakan akibat kebakaran Lahaina. Adapun Maui memiliki populasi sekitar 165.000.

FEMA mengeluarkan pernyataan Sabtu malam menuturkan angka itu tidak akurat dan masih terlalu dini untuk menentukan biaya Pembangunan kembali.

“Angka USD 5,5 miliar yang dilaporkan oleh beberapa media, dan dikutip ke Pacific Disaster Center, bukanlah jumlah dolar dari FEMA dan tidak mencerminkan perkiraan kerusakan dari agensi kami,” ujar juru bicara FEMA dalam sebuah pernyataan. 

Penyelidik Independen Curigai Sebab Lain Kebakaran Hawaii Kian Parah

Penyelidik Independen Curigai Sebab Lain Kebakaran Hawaii Kian Parah

Jakarta, CNN Indonesia

Penyelidikan independen terkait kebakaran hutan di Hawaii mengungkap salah satu penyebab kebakaran semakin meluas adalah karena kabel listrik rusak milik Hawaiian Electric.

Penyelidikan tersebut dilakukan tim hukum dari firma Watts Guerra, Singleton Schreiber, dan Frantz Law Group. Tim hukum tersebut secara independent mengambil kesimpulan bahwa infrastruktur Hawaiian Electric yang rusak, sebagai penyebab api kebakaran Hawaii kian meluas.

“Semua bukti video, saksi, perkembangan luka bakar dan peralatan utilitas yang tersisa, menunjukkan peralatan Hawaiian Electric menjadi sumber api yang menghancurkan Lahaina,” kata perwakilan dari Watts Guerra, Mikal Watts, seperti dikutip Sputniknews.

Hawaiian Electric merupakan perusahaan listrik yang bertanggung jawab mendistribusikan listrik ke 95 persen penduduk negara bagian di Hawaii.

Sejauh ini Hawaiian Electric belum memastikan penyebab pasti kebakaran, karena akses terbatas ke daerah yang terkena dampak. Insiden ini pun menandai kebakaran paling mematikan di AS dalam kurun waktu lebih dari satu abad.

[Gambas:Video CNN]

Gubernur Hawaii Josh Green memperingatkan bahwa penyelidikan atas penyebab kebakaran dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.

Gubernur Green juga melaporkan kerusakan besar akibat kebakaran, di mana lebih dari 2.200 bangunan hancur atau rusak parah di Maui Barat. Akibat kebakaran ini, kerugian total diperkirakan mencapai US$ 6 miliar.

Sebelumnya Hawaiian Electric melaporkan bahwa angin kencang telah menumbangkan kabel listrik di wilayah yang terkena dampak.

Tingkat kehancuran paling parah terjadi di kota Lahaina, di mana sebagian besar infrastrukturnya musnah oleh kobaran api. Kebakaran juga menyebabkan sebagian orang yang terjebak tak punya pilihan selain melompat ke laut demi keselamatan mereka.

Sejauh ini korban kebakaran besar di Hawaii mencapai 93 orang. Pejabat setempat pun memperingatkan penduduk setempat untuk tidak mengonsumsi air mengalir dan menyarankan penduduk untuk mandi di ruang berventilasi baik untuk mengurangi potensi paparan uap kimia.

(dna)


Kebakaran Besar di Hawaii, Total Korban Jiwa 93 Orang

Kebakaran Besar di Hawaii, Total Korban Jiwa 93 Orang

Josh Green Gubernur Hawaii menyebut, terjadi kebakaran besar di sebagian lahan pulai Maui dan memakan korban jiwa sebanyak 93 orang.

Kobaran api bergerak cepat menerjang pantai barat laut Maui hingga meratakan kota resor bersejarah Lahaina serta melumat hampir seluruh benda yang berada di jalurnya pada Selasa (8/8/2023).

Beberapa hari setelah insiden kebakaran hebat tersebut, petugas pemadam masih berupaya menjinakkan percikan api yang tersisa. Serta mengerahkan anjing pelacak untuk mencari korban yang masih tertimbun puing-puing.

“Saat ini, kami masih dalam pergolakan fase akut pemulihan. Korban meninggal berjumlah 93 sekarang. Untungnya bantuan yang berdatangan luar biasa,” ujar Green yang dilansir Antara, Minggu (13/8/2023).

Jumlah tersebut juga yang tertinggi sejak kebakaran hutan dan lahan pada 1918, ketika 453 orang meninggal karena kebakaran di Kota Cloquet di Minnesota dan Wisconsin berdasarkan data dari Asosiasi Perlindungan Kebakaran Nasional (NFPA).

Gubernur Hawaii juga berupaya untuk menyelidiki terhadap kobaran api dan sistem pemberitahuan darurat, setelah beberapa warga mempertanyakan apakah lebih banyak yang bisa dilakukan untuk memperingatkan mereka sebelum rumah mereka dilalap api.

Bencana dilaporkan mulai terjadi pada malam hari di Kota Kula, kira-kira 55 km dari Lahaina pada Selasa. Pada saat kejadian kebakaran terjadi, beberapa orang terpaksa terjun ke laut untuk menyelamatkan diri.

Sirene yang ditempatkan di sekitar pulau tidak berbunyi. Padahal fungsi dari sirene dimaksudkan untuk memperingatkan bencana alam yang akan datang, akibat dari pemadaman listrik berimbas matinya sistem telekomunikasi di pulau tersebut.

“Kita akan segera tahu apakah mereka sudah cukup berupaya atau tidak untuk mengaktifkan sirene itu,” imbuhnya.

Meskipun lokasi bekas kebakaran masih ditutup, pihak berwenang mulai mengizinkan penduduk asli untuk kembali ke Maui pada Jumat (11/8/2023). (ant/fra/ham)

Korban Tewas Hampir 100 Orang, Bagaimana Kebakaran di Maui Hawaii Bermula?

Korban Tewas Hampir 100 Orang, Bagaimana Kebakaran di Maui Hawaii Bermula?

KOMPAS.com – Korban tewas kebakaran di Pulau Maui, Hawaii kini dilaporkan mencapai 93 orang.

Namun, angka itu berpotensi akan meningkat setelah kru penyelamat beserta anjing pelacak bekerja menyisir ratusan rumah dan kendaraan yang hangus terbakar, dikutip dari AFP.

Lebih dari 2.200 bangunan rusak dan hancur saat api membakar Kota Lahaina, dengan kerugian mencapai 5,5 miliar dollar AS dan menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

Dalam banyak video yang beredar, tampak penampakan kondisi Lahaina seperti kota mati.

Ini menjadi kebakaran paling mematikan di Amerika Serikat dalam satu abad.

Kebakaran besar terakhir tercatat pada 1918, ketika 453 orang tewas di Minnesota dan Wisconsin.

Lantas, bagaimana sebenarnya kebakaran di Maui ini bermula?

Baca juga: Mengenal Pulau Maui Hawaii Alami Kebakaran Hutan, 80 Orang Tewas

Awal mula kebakaran

Dikutip dari CBS News, sebagian besar Hawaii berada di bawah peringatan risiko tinggi ketika terjadi kebakaran hutan.

Namun, penyebab pasti kobaran api pertama kali belum diketahui.

“Kami tidak tahu apa yang sebenarnya menyulut api, tetapi kami diberitahu sebelumnya oleh Layanan Cuaca Nasional bahwa kami berada dalam situasi red flag,” kata Komandan Jenderal farda Nasional Angkatan Darat Hawaii, Mayor Jenderal Kenneth Hara.

“Jadi kondisi kerang untuk waktu lama bersamaan dengan kelembaban rendah dan angin kencang,” sambungnya.

Sementara itu, Gubernur Hawaii Josh Green meyakini pertemuan kondisi cuaca berkontribusi pada kobaran dan penyebaran api.

“Menurut perkiraan saya, dari pemanasan global yang dikombinasikan dengan kekeringan, dikombinasikan dengan badai super, di mana kami mengalami badai lepas pantai beberapa ratus mil, masih menghasilkan angin kencang,” ujarnya.

Baca juga: Kebakaran Hutan di Maui Hawaii Tewaskan 53 Orang, Kota Bersejarah Hangus

 

Menurut Layanan Cuaca Nasional, angin kencang yang berhembus ini dihasilkan oleh Badai Dora, badai yang bergerak melintasi Samudra Pasifik ratusan mil selatan pulau Hawaii.

Badai yang diklasifikasikan sebagai Kategori 4 oleh Central Pacific Hurricane Center pada Rabu (9/8/2023) pagi.

Ini menyebabkan hembusan angin kencang di atas 60 mil per jam yang mengoyak Maui, memutus saluran listrik, dan merusak rumah.

Selama akhir pekan, muncul isu yang menyebutkan bahwa perusahaan listrik Hawaiian Electric, yang mengoperasikan Maui Electric dan melayani 95 persen negara bagian secara keseluruhan, tidak menerapkan langkah-langkah keselamatan pencegahan.

Dilaporkan, penyedia listrik tidak mematikan listrik di daerah yang berpotensi terkena hembusan angin kencang dan dapat memicu api.

Sementara itu, Juru Bicara Badan Manajemen Darurat Hawaii Adam Weintraub mengatakan, catatan departemen tidak menunjukkan bahwa sirene peringatan Maui dipicu pada hari Selasa (8/8/2023).

Sebaliknya, peringatan darurat itu dikirim melalui ponsel, televisi, dan stasiun radio.

Baca juga: Kebakaran Melanda Hawaii, Satu Rumah WNI Habis Terbakar


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Korban Jiwa Kebakaran Hawaii Melonjak Jadi 67 Orang

Korban Jiwa Kebakaran Hawaii Melonjak Jadi 67 Orang

Jakarta, CNN Indonesia

Pemerintah Maui County, Hawaii, menyatakan bahwa korban jiwa kebakaran lahan hebat yang melanda wilayah tersebut kini melonjak menjadi 67 korban, setelah sebelumnya baru tercatat 55 orang.

“Seiring dengan upaya pemadaman yang berlanjut, 12 tambahan korban jiwa telah dikonfirmasi pada hari ini di tengah kebakaran aktif di Lahaina,” kata pejabat Maui, diberitakan AFP pada Sabtu (12/8).

“Ini membuat angka kematian [sejauh ini] menjadi 67 orang,” lanjutnya.

Menurut laporan Reuters, angka korban jiwa itu masih memungkinkan untuk bertambah seiring tim terus menyisir reruntuhan kota yang hangus dengan bantuan anjing pelacak.

Sejauh ini, diperkirakan sebanyak 1.000 bangunan hangus terbakar dan membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

Para pejabat setempat menyebut tragedi ini sebagai bencana alam terburuk dalam sejarah negara bagian Amerika Serikat tersebut.

[Gambas:Video CNN]

“Tidak diragukan lagi, akan ada lebih banyak korban jiwa. Kami tidak tahu, pada akhirnya, berapa banyak yang akan terjadi,” kata Gubernur Hawaii, Josh Green, kepada CNN saat angka korban jiwa 59 orang.

Bencana kebakaran hebat ini terjadi setelah tengah malam pada Selasa (8/8). Kala itu, kebakaran sebuah semak dilaporkan terjadi di kota Kula, 56 kilometer dari Lahaina. Lima jam kemudian, warga Lahaina mengeluhkan listrik padam.

Pada pagi harinya, akun Facebook Pemerintah Maui mengatakan kebakaran lahan di Kula sudah melebar hingga ratusan hektar padang rumput. Namun sebesar 1,2 hektar lahan yang terbakar sudah tertangani.

Akan tetapi pada siang harinya, situasi menjadi lebih parah. Sekitar pukul 15.00 waktu setempat, kebakaran lahan Lahaina mendadak berkobar kembali. Masyarakat pun mulai mengungsi, termasuk turis hotel, ke tempat penampungan.

Pada jam-jam berikutnya, pemerintah setempat mengunggah sejumlah perintah evakuasi di Facebook saat api menyebar ke seluruh kota.

Sejumlah saksi mengatakan mereka hanya mendapatkan sedikit pemberitahuan dan peringatan sebelumnya. Sementara itu, kobaran lahan melalap segalanya dalam hitungan menit.

Bahkan untuk menyelamatkan diri dari kobaran api, sejumlah warga terpaksa terjun ke Samudera Pasifik.

Menurut spesialis iklim dan komunitas di the Urban Institute Washington, Andrew Rumbach, evakuasi di Lahaina terbilang rumit karena lokasi pantainya di sebelah perbukitan. Hal ini membuat jalur evakuasi menjadi terbatas.

“Ini adalah skenario mimpi buruk,” kata Rumbach yang juga mantan profesor tata kota di University of Hawaii.

“Api yang bergerak cepat di tempat padat penduduk dengan komunikasi yang sulit, dan tidak banyak pilihan yang baik dalam hal evakuasi.” lanjutnya.

(AFP, Reuters/end)


Kebakaran Hawaii, Restoran dan Bar Ludes Dilalap Api

Kebakaran Hawaii, Restoran dan Bar Ludes Dilalap Api

Kebakaran hutan Hawaii telah mencapai tonggak sejarah yang suram ketika jumlah korban tewas meningkat menjadi 67 orang setelah pejabat Kabupaten Maui mengkonfirmasi 12 kematian tambahan di Lahaina.

Kebakaran hutan di pulau Maui Hawaii dan Big Island dimulai pada Selasa 8 Agustus 2023 malam. Penyebabnya masih belum diketahui tetapi begitu api menyala, angin topan dan cuaca kering membantu menyulut api.

Enam+01:51VIDEO: Korban Tewas Akibat Kebakaran Hutan di Pulau Maui, Hawaii, Jadi 36 Orang Itu menjadi bencana alam paling mematikan dalam sejarah negara bagian Hawaii, Amerika Serikat, demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (12/8/2023).

Ratusan lainnya dilaporkan hilang dan jumlah korban akan terus meningkat.

Kawasan Lahaina, Maui, merupakan area yang paling terdampak dengan korban dan kerusakan tinggi dilaporkan di sana. Kebakaran disebut meratakan sebagian besar kota.

Kini beberapa penduduk Lahaina diizinkan untuk kembali ke rumah sebentar pada Jumat 11 Agustus waktu setempat untuk mengais sisa-sisa barang yang bisa dikumpulkan dan masih bisa digunakan.

Para warga diperingatkan bahwa setibanya di Lahaina, mereka akan disambut oleh “kehancuran seperti yang belum pernah mereka lihat dalam hidup mereka” kata Gubernur Hawaii Josh Green.