FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Menkopolhukam Mahfud MD kaget aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) membakar bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk membela pengamat politik Rocky Gerung.
Mahfud MD pun mengaku setuju dengan Sekretaris Umum Korps Alumni HMI (KAHMI) Majelis Wilayah Kalimantan Selatan Fazlur Rahman bahwa pembakaran bendera PDIP oleh aktivis HMI untuk membela Rocky Gerung tidak layak.
Baca Juga: Warga Miskin Bertambah Banyak di DKI, Anies Ditanya Penggunaan APBD
“Berita di bawah ini mengagetkan. Masak, aktivis HMI membela Rocky Gerung (RG) dengan membakar bendera PDIP. Saya setuju dengan Presidium KAHMI Kalsel Fazlur Rahman bahwa tindakan tersebut tidak layak,” ungkapnya.
Ia mengatakan membela Rocky Gerung tentu boleh dilakukan, namun pembakaran bendera tidak sesuai tradisi HMI. Membela RG boleh saja, tapi tradisi HMI adalah adu argumen, bukan membakar bendera,” ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Umum Korps Alumni HMI (KAHMI) Majelis Wilayah Kalimantan Selatan Fazlur Rahman menyayangkan terjadinya pembakaran bendera PDIP. Ia khawatir tindakan itu bakal memperkeruh keadaan.
Pembakaran bendera itu dilakukan sekelompok aktivis HMI yang melakukan unjuk rasa membela Rocky Gerung, yang diduga menghina Presiden Jokowi. Dalam aksinya, mereka membakar bendera PDIP saat aksi unjuk rasa di Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat (4/8/2023).
Tidak elok kalau kita membakar bendera lembaga orang, akan semakin memperkeruh keadaan. Bagaimana perasaan kita kalau bendera HMI dibakar? Nah, begitu pula kader PDIP mereka bisa saja akan bereaksi,” kata Fazlur dalam keterangannya pada Ahad (6/8/2023) dikutip dari Republika.