Selain Back to December, 5 Lagu Ini Cocok Mengisi Playlist Akhir Tahun

Selain Back to December, 5 Lagu Ini Cocok Mengisi Playlist Akhir Tahun

Siapa yang tidak pernah mendengarkan Back to December? Lagu Taylor Swift berisi lirik penuh penyesalan yang dikemas dengan musik ballad ini membuatnya cocok dimasukkan ke dalam playlist akhir tahun.

Lagu yang masuk dalam album SPEAK NOW itu menceritakan momen putusnya Taylor Swift dengan Taylor Lautner. Liriknya sendiri menggambarkan tentang rasa penyesalan setelah putus dari sang mantan kekasih.

Musiknya yang sendu membuat Back to December cocok didengarkan sepanjang Desember, yang notabene identik dengan musim hujan dan musim ‘galau’. Bukan hanya itu, masih ada sederet lagu bertempo slow yang juga cocok dimasukkan ke dalam playlist akhir tahun. Apa saja? Berikut daftarnya:

BACA JUGA: You’re Losing Me dan 5 Lagu Taylor Swift tentang Mantan, Bikin Galau!

December – Neck Deep

December adalah salah satu karya hits dari band asal Inggris, Neck Deep. Lagu yang pertama kali dirilis pada 2015 ini merupakan slow accoustic song yang menceritakan soal hubungan sepasang kekasih yang berakhir di bulan Desember. 

Sang vokalis, Ben Barlow, sempat mengungkapkan bahwa lagu ini terinspirasi dari pengalaman nyata beberapa tahun sebelum single tersebut dibuat. December sendiri jadi salah satu lagu tersukses dari band yang satu ini.

A Long December – Counting Crows

A Long December merupakan lagu bertempo slow dengan alunan piano yang dirilis oleh band asal Amerika Serikat, Counting Crows, pada 1996. Lagu ini terinspirasi dari kecelakaan yang menimpa teman dekat sang vokalis, Adam Duritz.

 A Long December cocok menjadi penutup akhir tahun yang manis dan optimis. Sebab meski bertempo slow, lagu ini mengajak untuk merefleksikan kembali kehidupan sekaligus menanti masa depan yang lebih baik.

My December – Linkin Park

My December adalah lagu slow rock yang pertama kali dirilis oleh band asal Amerika Serikat, Linkin Park, pada tahun 2000. Liriknya sendiri mengeskpresikan rasa lelah karena hidup dalam kepura-puraan dan keinginan untuk kembali ke masa-masa lalu.

BACA JUGA: Sambut Bulan Baru dengan Lagu November Rain, Ini Maknanya

Desember Kelabu – Yuni Shara

Beralih ke lagu Indonesia, Desember Kelabu milik Yuni Shara juga patut dimasukkan ke dalam playlist akhir tahun. Lagu yang pertama kali dirilis pada 1997 ini menceritakan tentang kisah seorang gadis yang ditinggal kekasihnya.

Desember – Efek Rumah Kaca

Efek Rumah Kaca juga punya lagu yang cocok didengarkan di akhir tahun, yakni Desember. Liriknya menyiratkan doa untuk korban banjir besar di Jakarta yang terjadi pada 1999, sekaligus memuat ajakan untuk mencintai alam.

Itulah lima lagu yang cocok dimasukkan ke dalam playlist akhir tahun, selain Back to December milik Taylor Swift. Selamat mendengarkan!

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Review The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes, Mengisi Kekosongan Film Distopia

Review The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes, Mengisi Kekosongan Film Distopia

JawaPos.com – Film prekuel The Hunger Games, The Hunger Games The Ballad of Songbirds and Snakes, sudah tayang di bioskop Indonesia sejak 15 November 2023.

Jadwal tersebut mendahului penayangan di Amerika Serikat yang dimulai pada 17 November 2023.

Menceritakan masa remaja Presiden Panem di film The Hunger Games, Coriolanus Snow, The Hunger Games The Ballad of Songbirds and Snakes, menarik perhatian fans film pendahulunya.

Baca Juga: Ju Haknyeon THE BOYZ Akan Menghentikan Aktivitas Sementara dan Tak Ikut Promosi Comeback Grup, Ternyata Ini Penyebabnya

Dikutip JawaPos.com dari IMDB, Coriolanus Snow yang keluarganya mengalami masa sulit, melihat peluang untuk mengubah nasib ketika dia terpilih menjadi mentor di gelaran Hunger Games ke-10.

Strategi dan pesona Coriolanus Snow muda digunakannya untuk berusaha membuat gadis yang ditugaskan padanya, Lucy Gray Baird dari Distrik 12, menjuarai Hunger Games.

Dengan setting waktu 64 tahun sebelum film The Hunger Games pertama, The Hunger Games The Ballad of Songbirds and Snakes menggambarkan pelaksanaan game dengan teknologi yang lebih kuno.

Baca Juga: Segera Tayang! Drama JTBC Welcome to Samdalri Telah Meluncurkan Poster Utamanya

Film The Hunger Games The Ballad of Songbirds and Snakes mendapatkan 64 persen rating Rotten Tomatoes dari 108 kritikus film, yang 69 di antara menyukai film ini, dan 39 lain tidak terlalu menyukainya.

Salah satu yang menyukai The Hunger Games The Ballad of Songbirds and Snakes adalah kritikus dari New York Post yang mengatakan film ini dibuat dengan baik.

“The Hunger Games The Ballad of Songbirds and Snakes adalah sebuah benang distopia yang dibuat dengan baik dan diperankan dengan akting para aktor yang juga lebih baik dari sebelumnya,” tulisnya.

Baca Juga: Sedih! Miyeon Member Girlgrup (G)I-DLE Berhenti Jadi Pembawa Acara M Countdown

Kritikus dari Slant Magazine mengatakan bahwa film ini sama baiknya dengan film The Hunger Games sebelumnya adalah karena penggambaran sinisme dan pandangan terhadap para tribut dari distrik-distrik yang hanya dianggap sebagai daging yang bisa diatur agar berguna bagi Capitol.

Sedangkan kritikus film dari Seattle Times memuji para aktor dan aktris yang berperan di film ini, terutama dengan pemeran pendukung yang kuat, antara lain Peter Dinklage sebagai Dekan Casca Highbottom, Viola Davis sebagai Dr. Volumnia Gaul, dan Jason Schwartzman sebagai Lucretius “Lucky” Flickerman.