Jakarta –
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengadakan pertemuan dengan pengusaha asal Tiongkok, China di Shangri-La Hotel, Chengdu, Jumat (28/7). Jokowi menyebut Indonesia sedang memprioritaskan sumber energi dan kendaraan ramah lingkungan.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengatakan sudah sepakat dengan Presiden China, Xi Jin Ping untuk mendorong investasi di Indonesia.
“Tadi malam saat berbicara di acara bilateral selama 1 jam dan makan malam 2,5 jam dengan Presiden Xi Jinping. Kami sepakat Indonesia dan China untuk terus mendorong investasi di Indonesia,” kata Jokowi dalam siaran yang disajikan Sekretariat Presiden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, Jokowi menegaskan posisi Indonesia yang sangat terbuka dalam hal energi terbarukan. Indonesia disebut berfokus pada ekosistem electric vehicles (EV).
“Prioritas yang ingin kami kerjakan di investasi yang pertama di ekosistem kendaraan listrik, ekosistem EV, yang ingin kita bangun baik dari mulai bahan bakunya sampai EV baterai sampai nanti kendaran listrik. Saya lihat beberapa dari sini juga sudah masuk untuk membangun ekositem kendaraan listrik yang ingin kita bangun ke depan,” kata Jokowi.
“Perkiraan kita di 2035 produksi untuk mobil (listrik) bisa di atas 1 juta, dan untuk kendaraan 2,4 juta. Hitungan sementara,” sambungnya lagi.
Untuk produsen mobil China yang sudah memproduksi mobil listrik berbasis baterai di Indonesia antara lain Wuling dan DFSK. Selain itu juga ada merek Korea Selatan, Hyundai. Ketiga produsen itu udah memproduksi sebanyak 5.251 unit sepanjang Januari-Mei 2023.
Indonesia sudah memasang target produksi mobil listrik pada tahun 2035 bisa mencapai 1 juta unit. Jumlah tersebut diklaim bisa mengurangi 12,5 juta barel bahan bakar serta mengurangi 4,6 juta ton CO2.
Sedangkan untuk kendaraan roda dua atau sepeda motor diharapkan bisa mampu memproduksi minimum 3,2 juta unit kendaraan motor dua yang listrik. Angka tersebut bisa mengurangi 4 juta barel bahan bakar serta 1,4 juta ton CO2.
Kedua terkait energi baru terbarukan, Jokowi menginginkan investor dari China juga masuk pada sektor ini. Di mana ada potensi sekitar 434 ribu megawatt untuk sejumlah proyek, seperti hydropower, tidal wave, angin, geothermal.
“Geothermal sendiri mungkin ada 29 ribu mega watt, saya kira ini sebuah kesempatan yang baik untuk ke depan, kalau energinya hijau nanti produknya hijau, jualan produknya bisa di posisi premium,” jelasnya.
Simak Video “Saat Jokowi Ungkap Ironi Ada Anak Orang Kaya Tapi Stunting“
[Gambas:Video 20detik]
(riar/lua)