TKN Prabowo-Gibran Sepakat Imbauan Luhut Binsar Pandjaitan

TKN Prabowo-Gibran Sepakat Imbauan Luhut Binsar Pandjaitan

TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Ketua Komandan Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional  Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka atau TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, sepakat dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan soal ajang pemilihan umum (Pemilu) tidak menjadi ajang balas dendam.  Habiburokham juga menyatakan meminta narasi Gibran Rakabuming Raka sebagai “ingusan” atau “pengkhianat” tak lagi dikumandangkan.

Jika ucapan “ingusan” ditujukan kepada Gibran, Habiburokhman mengatakan Wali Kota Solo itu sudah bukan bocah.

“Mas Gibran kan bukan bocah, 36 tahun (usianya). Kalau ingusan kita lihat enggak flu,” kata Habiburokhman saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 20 November 2023.

Kapasitas Gibran, menurut Habiburokhman, harus dilihat prestasi dan kinerja selama menjadi Wali Kota Solo. Dari rekam jejak itu, dia menilai Gibran bukan bocah ingusan.

“Jelas-jelas bukan bocah ingusan,” ucapnya.

Luhut ajak Pilpres tak jadi ajang dendam

Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal tensi politik menjelang pemilihan presiden (Pilpres)  2024 yang akhir-akhir ini makin menghangat. Hal tersebut ia sampaikan dalam tayangan video tanya-jawab yang diunggah melalui Instagram.

“Kita beda-beda, boleh saja. Kakak beradik saja bisa beda kok,” ucap Luhut melalui unggahannya di Instagram resmi @luhut.pandjaitan, Sabtu, 18 November 2023. “Tapi, jangan musuhan, jangan berkelahi, jangan dendam, yang akhirnya buat kita setback (mundur) semua.”

Iklan

Luhut juga mengatakan masyarakat mesti pintar membaca tanda-tanda zaman. Selain itu, harus berbasis data dan bukan dengan bicara perasaan. Menurutnya, perasaan dibahas ketika jatuh cinta saja.

“Kau tanyakan hatimu yang paling dalam. Apa yang sudah kau lakukan untuk republik ini? Jangan gampang judge (menghakimi) orang lain. Bilang ingusan, lah. Bilang pengkhianat, lah,” ucap Luhut. “Siapa sih yang mau jadi pengkhianat?”

Luhut mengklaim pesan-pesan itu yang ia sampaikan pada rekan-rekannya yang sesama TNI. Ia mengatakan perlunya bersikap dewasa. Apalagi rata-rata usia mereka sudah 70-an tahun, sehingga tidak perlu bertengkar. Sementara, kata dia, yang mesti dilakukan adalah memberi masukan agar Indonesia bisa lebih maju.

“Jangan terus mentorpedo succes story (kisah sukses) seseorang. Tidak akan ada satu presiden pun yang akan menyelesaikan seluruh permasalahan bangsa ini,” ucap Luhut. “Tidak akan.”

Sebelumnya, sebutan Gibran Rakabuming Raka sebagai bocah ingusan datang dari politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Panda Nababan. Panda menilai putra sulung Presiden Jokowi itu sebagai bocah ingusan karena praktis baru dua tahun masuk ke dunia politik sejak menjabat sebagai Wali Kota Solo. Dia pun menilai Gibran sejauh ini belum layak menjadi calon wakil presiden. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *